Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GENERASI milenial tidak mudah didekte dan diarahkan preferensi politiknya, termasuk dengan isu agama. Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus dari tim pemenangan setiap paslon untuk menggaet suara mereka dalam putaran kedua pilkada DKI Jakarta mendatang.
Pendapat itu disampaikan pengamat etika dan komunikasi politik Benny Susetyo dalam diskusi bertema Membaca pemilih milenial pilkada DKI di Jakarta, kemarin. "Mereka (generasi milenial) beragam dan biasanya menemukan kesadarannya sendiri. Itu yang kita sebut politik kesadaran," tukasnya. Generasi milenial sebutan bagi generasi anak masa kini.
"Generasi ini sulit diprediksi. Mereka mencari pemimpin untuk perubahan dan pilihan mereka sulit dipegang. Mereka juga counter terhadap hegemoni," ujar Benny.
Pada kesempatan yang sama, pengurus Komunitas Meme Anak Muda Indonesia, Ani Eliya, sepakat dengan Benny. Ia menyarankan calon pemimpin di pilkada DKI ha-rus menggunakan strategi soft selling.
"Mereka lebih suka konten yang tidak bawa-bawa SARA, tidak terlalu berat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie, mengatakan kini banyak anak muda yang mulai tertarik dengan politik. Terlebih dengan adanya meme-meme kreatif di media sosial. (Nov/X-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved