Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Politikus Demokrat Merasa Dicatut dalam Proyek KTP-E

Surya Perkasa
10/3/2017 17:02
Politikus Demokrat Merasa Dicatut dalam Proyek KTP-E
(MI/ ROMMY PUJIANTO)

POLITIKUS Demokrat Khatibul Umam Wiranu merasa namanya dirusak karen disebut-sebut ikut terima uang sebesar 400 ribu dolar AS dari korupsi proyek KTP-el. Dia pun mengaku namanya dicatut.

“Saya lagi cari tahu siapa yang menggunakan nama saya,” kata dia lewat pesan elektronik, Jumat (10/3).

Dia merasa tidak pernah sama sekali menerima uang. Ditambah lagi, dia mengklaim sebagai salah satu orang menolak menandatangani dokumen persetujuan penganggaran Rp5,9 triliun untuk proyek tersebut.

“Saya tidak pernah mau (tanda tangan),” kata pria yang kini duduk di Komisi VIII DPR RI tersebut.

Pada saat itu dia memang setuju dengan ide satu nomor penduduk secara nasional. Nomor induk dengan sistem Single Identity Number (SIN) ini disebutnya perlu diberlakukan.

Khatibul pun mengaku sempat angkat kaki dari Komisi II DPR. Sejak 2012 sampai akhir 2013 ia duduk di Komisi III DPR, sebelum kembali duduk di kursi pimpinan Komisi II DPR.

“Waktu itu jadi wakil ketua,” katanya.

Pada Oktober 2010, Anas Urbaningrum disebut kembali menerima uang sebesar 500 ribu dolar AS. Uang yang diterima dari Eva Ompita Soraya ini merupakan kelanjutan dari penyerahan 2 juta dolar AS pada April 2010 yang sebagiannya dipakai untuk kebutuhan Kongres Partai Demokrat.

Uang yang diserahkannya ke Fahmi Yandri ini diduga mengalir kepada Khatibul Umam Wiranu selaku anggota Komisi II DPR RI sejumlah 400 ribu dolar AS. Sedangkan 100 ribu dolar AS lagi mengalir ke Mohammad Jafar Hafsah yang dibelikan ke Toyota Land Cruiser. MTVN/OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya