Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Raja Salman Apresiasi Toleransi di Indonesia

Rudy Polycarpus
04/3/2017 08:16
Raja Salman Apresiasi Toleransi di Indonesia
(SETPRES/LAILY RACHEV)

RAJA Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ternyata terkesan pada keharmonisan dalam keberagaman yang terjadi di Indonesia. Raja Saudi itu juga berharap pertemuan lintas agama dapat lebih diintensifkan.

Raja Salman menyampaikan apresiasi itu saat berdiskusi dengan tokoh lintas agama di Hotel Raffles Jakarta bersama Presiden Joko Widodo, kemarin. Pertemuan sekitar 45 menit itu dihadiri 28 tokoh lintas agama seperti Ignatius Suharyo selaku Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia, Suhadi Sanjaya dari Walubi, Wisnu Bawa Tenaya sebagai Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia, Uung Sendana dari Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Henriette Hutabarat selaku Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, serta Azyumardi Azra yang mewakili umat Islam.

Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Sebelum diskusi tertutup itu berlangsung, Raja Salman bersama Presiden Jokowi melakukan jamuan teh terlebih dahulu selama sekitar 15 menit. Dalam jamuan yang dimulai pukul 14.00 WIB itu, Presiden menyerahkan album berisi foto-foto Raja Salman selama berada di Istana Kepresidenan Bogor dan Istana Kepresidenan Jakarta.

"Stabilitas Indonesia merupakan buah dari semangat toleransi dan hidup berdampingan di antara semua lapisan penduduk. Kita hendaknya dapat bekerja sama untuk terus menjalin komunikasi dengan dialog di antara umat beragama agar dapat memperkuat nilai-nilai toleransi," kata Raja Salman.

Presiden Jokowi menyebut para pemimpin agama tersebut merupakan teladan bagi umat dalam mengembangkan semangat toleransi dan sikap saling menghormati. "Ini merupakan aset bangsa dan negara Indonesia yang sangat berharga dalam berkontribusi bagi perdamaian," kata Presiden.

Perwakilan dari lintas agama yang hadir lantas menyampaikan pesan dan harapan mereka kepada Raja Salman. Para tokoh menilai pertemuan tersebut sebagai satu kesejukan yang menunjukkan kebijaksanaan kedua pemimpin.

Dalam pertemuan itu, Azyumardi Azra berharap pertemuan ditindaklanjuti dengan kerja sama Arab Saudi yang memiliki pusat kajian keagamaan dengan perguruan tinggi dan ormas keagamaan di Indonesia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam pernyataan pers di Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta, menilai pertemuan tersebut sangat simbolis untuk toleransi, harmoni, dan perdamaian dunia karena dilakukan di negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, diinisiasi presiden negara berpenduduk muslim terbesar dunia, serta dilakukan dengan seorang raja yang menjadi penjaga dua kota suci.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dalam rilis Kementerian Agama, menjelaskan Raja Salman menegaskan komitmennya terhadap perlindungan hak asasi manusia (HAM). "Itulah mengapa Arab Saudi ikut memerangi ekstremisme dan radikalisme karena paham dan tindakan seperti itu bertentangan dengan perlindungan terhadap HAM," ujar Menag.

Pada malam harinya, Raja Salman juga bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang didampingi sejumlah menteri di Hotel Raffles.

Menurut rencana, Raja Salman bersama dengan anggota rombongan selanjutnya akan berlibur di Bali hingga 9 Maret. (Ihs/Hym/Mtvn/Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya