Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Merasa Difitnah,Kubu Anies-Sandi Lapor ke Polisi

MI
03/3/2017 08:25
Merasa Difitnah,Kubu Anies-Sandi Lapor ke Polisi
(Antara/M Agung Rajasa)

TIM hukum dan advokasi calon Gubernur-calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno melaporkan akun Twitter @chicohakim ke Polda Metro Jaya. Pemilik akun itu dinilai telah menghina dan melakukan pembunuhan karakter terhadap Anies.

Anggota Tim Hukum dan Advokasi Anies-Sandi, Arifin Djauhari, mengatakan tim berharap polisi melacak akun @chicohakim. "Polisi akan melacaknya apakah benar milik Chico Hakim, akun dia dipakai orang atau akun palsu," kata Arifin kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Anggota tim hukum lainnya yang juga sebagai pelapor kasus itu, Yupen Hadi, mengatakan fitnah yang dicicitkan akun @chicohakim sangat tidak berdasar. Laporan tersebut diterima polisi dengan surat bernomor LP/1059/III/2017/PMJ/Ditreskrimsus.

"Jika Chico memiliki personal problem kepada Pak Anies, jangan singgung seperti itu. Pak Anies keberatan dan ini berisiko hukum," ujarnya.

Yupen menjelaskan cicitan Twitter @chicohakim terjadi pada 27 Februari 2017. Isi cicitan menyebutkan Anies memiliki istri di Amerika Serikat. Akun itu kemudian menautkan cicitan kepada akun resmi milik Anies. "Tujuan kami melaporkan agar ada efek jera kepada pelaku," tutur Yupen.

Yupen menambahkan laporan itu menjadi kasus atensi untuk penyelidikan dan penyidikan, sebab pihak yang melaporkan merupakan orang penting dan calon Gubernur DKI Jakarta. "Irisan pilkada," kata dia.

Tim advokasi melaporkan akun @chicohakim dengan pasal pencemaran nama baik dan atau fitnah melalui media elektronik Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP juncto Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 45 ayat 1 Undang-Undang RI No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Akun itu diduga milik Cyril Raoul Hakim yang berafiliasi dengan PAN.

"Yang kita khawatirkan adalah informasi ini kemudian menjadi asupan yang salah bagi masyarakat luas, terutama bagi masyarakat pemilih Jakarta. Nanti penyidik yang tahu apakah ada motif tertentu," tutup Yupen. (Deo/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya