Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
BADAN Advokasi Hukum (Bahu) Partai NasDem siap menghadapi pihak-pihak yang merasa tidak puas dengan hasil pilkada serentak dan berniat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Berdasarkan syarat ambang batas selisih perolehan suara, menurut Ketua Bahu NasDem Taufik Basari, setidaknya ada tujuh daerah yang hasilnya berpotensi digugat ke MK.
"Di antaranya Yogyakarta, Sulawesi Barat, Salatiga, Takalar, Gayo Luwes, Jepara, dan Maybrat. Lima di antaranya kita pemenang. Sebagai pemenang tentunya kita harap tidak ada gugatan. Jika sampai ke MK, kita sudah siap," ujar Taufik dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, kemarin.
Sesuai dengan UU Pilkada, hanya hasil pilkada dengan selisih suara di bawah 2% yang dapat digugat ke MK. Untuk itu, Bahu NasDem tidak akan mengadvokasi pasangan calon yang berniat menggugat ke MK tapi tidak memenuhi syarat tersebut. "Kita akan sampaikan apa adanya bahwa UU mengatur seperti itu," jelasnya.
Setidaknya, sebanyak 30 pengacara disiapkan untuk menghadapi gugatan dan mengajukan gugatan ke MK. Selain untuk menghadapi gugatan, Bahu NasDem akan mengawal daerah-daerah yang berpotensi berkonflik karena pilkada, misalnya Aceh Timur, Buol, Tulang Bawang, dan Jayapura.
Khusus untuk pilkada Jayapura, Taufik berharap proses rekapitulasi suara bisa kembali dilanjutkan. Hal itu disebabkan saat ini dokumen penghitungan disita kepolisian dan panwas karena protes dari berbagai pihak atas kemenangan pasangan Matius Awoitau-Giri Wijayantoro yang diusung NasDem.
Pasangan Matius-Giri unggul telak dengan meraih 52% suara. "Semua tahapan relatif berjalan lancar, tapi ketika menang baru muncul protes dan keberatan yang mengada-ada. Karena itu, kita harap rekapitulasi bisa dilanjutkan. Kita tidak ingin demokrasi dicederai dengan cara-cara tidak benar," tegasnyaa.
Fenomenal
Lebih lanjut, Wakil Sekjen Partai NasDem Willy Aditya menyatakan, dari 101 pilkada yang berlangsung tahun ini, NasDem ikut serta di 96 pilkada dan menang di 51 daerah. Dari jumlah itu, sebanyak 23 kader NasDem sukses menjadi bupati dan wali kota.
"Total di atas 50% kita menang. Di tingkat provinsi, kita punya dua pasangan. Yang paling fenomenal di Maluku, dari lima pilkada, lima-limanya kita menang. Sementara itu, di Papua Barat, dari lima pilkada, kita cuma kalah di Sorong," jelsanya.
Meski demikian, NasDem belum mampu meraih hasil maksimal di pilkada Aceh. Dari 21 pilkada tingkat kabupaten dan kota, NasDem hanya menang di tujuh daerah. "Di Pulau Jawa juga NasDem belum bisa bicara banyak," papar Willy.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Arif Noor Hartanto menyatakan hak semua pihak untuk mempermasalahkan hasil pilkada, selama diatur UU dan peraturan KPU. Akan tetapi, semua pihak juga berkewajiban untuk menjaga kedamaian dan ketertiban umum pascapilkada. "Yang menang jangan jemawa, yang kalah jangan memaksakan kehendak," tandasnya.
Hal tersebut disampaikan lantaran kemacetan yang ditimbulkan akibat aksi pendukung pasangan calon nomor urut 1 di depan Kantor KPU Kota Yogyakarta. (AT/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved