Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DALAM kehidupan ini tak jarang muncul hal-hal yang sebelumnya sulit ditebak atau diterka. Inilah yang juga terjadi dalam pilkada DKI Jakarta, kemarin. Siapa yang memprediksi pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) bakal menang di TPS pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab?
Inilah yang terjadi. Ahok-Djarot menang dengan 279 suara. Paslon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengantongi 38 suara dan paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapat 212 suara. Perolehan paslon nomor urut tiga itu persis angka Aksi Bela Islam jilid III.
Kemenangan Ahok tersebut terjadi di TPS 17 Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat. Letaknya sekitar 100 meter dari markas FPI.
Pemimpin FPI Rizieq Shihab pun bersama istri dan kedua putrinya menggunakan hak pilih mereka di TPS tersebut pada sekitar pukul 10.13 WIB.
Selama ini, Rizieq dan FPI sering melakukan aksi anti-Ahok. Tapi di TPS tempat Rizieq menggunakan hak pilihnya tersebut, paslon petahana yang sering ia demo itu justru menang telak. Itu di luar dugaan banyak orang, bahkan warga setempat.
Buktinya, saat penghitungan suara, setiap kali Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 17 Petamburan, Ali, menyebut suara untuk nomor dua, teriakan “huuuuu...” terdengar dari warga. Namun, reaksi berbeda ketika pasangan calon nomor urut tiga mendapatkan suara. “Nomor tiga,” seru Ali.
Sejumlah warga segera menyambut dengan sorak-sorai dan kata-kata “Ayo tiga terus, tiga terus...!”
Untuk memuaskan semua pihak bahwa Ahok-Djarot unggul, KPPS mengitung ulang surat suara. Bahkan, hitung ulang itu malah dilakukan sebanyak lima kali.
“Kita akan hitung lagi kalau masih ada yang tidak puas dengan hasil yang pertama,” kata Ali.
Memang sebelumnya sempat terjadi perdebatan karena adanya perbedaan jumlah surat suara di catatan saksi dan panitia pemilihan. Data saksi menyebut ada 534 surat suara, sedangkan menurut data panitia ada 533 surat suara. Ada selisih satu surat suara. Namun, sisa suara itu akhirnya ditemukan dan itu untuk pasangan Ahok-Djarot.
Surat suara di TPS 17 kemudian dibawa ke Kelurahan Petamburan. Di sana akan dikumpulkan dengan surat suara dari sejumlah TPS lainnya di kelurahan tersebut.
Secara keseluruhan, berdasarkan sejumlah lembaga survei, pasangan Ahok-Djarot unggul atas dua pasangan lainnya.
“Kami bersyukur banyak orang yang melihat apa yang telah kami lakukan,” kata Ahok di depan ratusan pendukungnya di Rumah Lembang, Menteng.
(Dian Ihsan Siregar/X-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved