Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Panelis Debat Diusulkan Lebih Aktif

Putri Anisa Yuliani
31/1/2017 06:40
Panelis Debat Diusulkan Lebih Aktif
(MI/Ramdani)

TIM-TIM pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta melontarkan usulan perbaikan format debat pilkada DKI yang menyisakan debat ketiga. Peran panelis banyak mendapatkan sorotan.

Anggota tim pemenangan pasangan nomor 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat, Ace Hasan Sadli, berharap KPU DKI Jakarta lebih bijak memilih panelis. Latar belakang panelis dan rekam jejaknya dalam pemberitaan harus jadi pertimbangan.

Dengan demikian, kata Ace, debat tidak menghasilkan pertanyaan yang terkesan partisan atau hanya memojokkan pasangan calon tertentu.

Ace juga menyoroti pengajuan pertanyaan yang berbeda-beda pada tiap pasangan calon. Akibatnya sulit membandingkan kemampuan menyelesaikan masalah dari tiap pasangan calon.

"Jadi sempat kan Pak Agus ditanya apa, Pak Ahok ditanya beda lagi, Pak Anies ditanya beda lagi. Nah, maksud saya, pertanyaannya harusnya sama saja. Jadi masyarakat bisa membandingkan," tutur Ace ketika dihubungi Media Indonesia, kemarin.

Ketua tim pemenangan paslon nomor pemilihan 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, mengkritisi skema debat yang membatasi kreativitas moderator dalam membongkar kelemahan argumentasi tiap paslon. Seharusnya KPUD memberi keleluasaan bagi moderator untuk mendalami jawaban-jawaban calon.

"Minimal satu kali penda-laman untuk setiap pasangan calon. Jadi moderator tidak hanya membacakan soal. Kalau begitu, kepakaran moderator debat jadi mubazir," ujar Mardani kepada Media Indonesia, kemarin.

Dalam debat kedua pilkada DKI Jakarta, KPU DKI memilih dua moderator untuk memandu debat, salah satunya Guru Besar Ilmu Administrasi FISIP UI Eko Prasojo.

Panelis pun, menurut Mardani, perlu mendapatkan kesempatan mempertajam pertanyaan. "Panelis bisa berta-nya ketika debat berlangsung untuk mempertajam jawaban-jawaban pasangan calon. Kalau kita lihat kemarin, ada pasangan calon yang jawab-annya tidak sinkron dengan pertanyaan, tapi dibiarkan saja," cetusnya.

Adapun Kepala Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari, yang juga anggota tim pemenangan paslon nomor pemilihan 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengaku segera melayangkan protes resmi kepada KPU DKI terkait kerusakan audio saat berlangsungnya debat kedua.

Ia berharap KPU merespons agar persoalan serupa tidak terulang atau menimpa paslon lain di ajang debat terakhir pada 10 Februari. "Karena kami juga mendapat laporan bahwa paslon lain kabarnya audio mereka ikut kresek-kresek."

Pemilih rasional
Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menyebut ajang debat bertujuan meraih simpati publik yang belum bisa menentukan sikap alias swing voters. Pasangan calon disarankan mengungkapkan solusi yang matang.

Keahlian calon dalam berdebat belum tentu menarik simpati mereka yang menurut Ray jumlahnya sekitar 16% pemilih itu. Mereka akan bersikap rasional. (Gol/Deo/AT/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya