Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SELAIN tampak menguasai panggung debat, pasangan petahana Basuki-Djarot dinilai mampu mementahkan serangan-serangan para penantangnya.
"Semakin diserang, justru terlihat semakin mampu mematahkan. Misalnya terkait penggusuran atau birokrasi yang dianggap nakut-nakutin, Ahok bisa menjawab dan menjelaskan dengan baik, bagaimana relokasi dilakukan demi kepentingan publik, dan bagaimana dia membangun sistem merit di birokrasi," ujar pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago ketika dihubungi tadi malam.
Menurut Pangi, dalam debat kedua tersebut, baik pasangan nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni maupun nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno, lebih sibuk menyerang kebijakan pemprov di bawah Ahok-Djarot. Anies, lanjut Pangi, bahkan tampak lebih 'ganas' menyerang Ahok ketimbang dalam debat pertama.
Di sisi lain, Ahok lebih mudah menyampaikan gagasannya karena sebagai petahana Ahok memiliki pengalaman langsung dan tidak hanya melontarkan argumentasi yang sekadar janji-janji politik. "Karena dia (Ahok) sudah tahu pola berdasarkan kerja selama ini. Sedangkan apa yang sudah disampaikan Anies dan Agus hampir tidak ada yang genuine dan rata-rata sudah dilakukan Ahok," ujar Direktur Eksekutif Volpox Center itu.
Pakar komunikasi politik Effendi Gazali mengatakan pasangan Basuki-Djarot mengungguli pesaingnya dalam sejumlah hal, yakni penguasaan masalah, pemaparan program, dan kemampuan mencuri momentum. Terkait yang terakhir, publik terutama terkesima ketika Ahok 'melerai' Anies-Sylvi lewat tariannya. "Siapa yang membayang kan seorang Ahok menari-nari seperti itu. Ditambah lagi komentar Djarot yang bilang 'kok ini dua-duanya jadi nyerang kita'. Di situ pasangan Ahok-Djarot mencuri momentum," jelasnya.
Pasangan Basuki-Djarot juga mendominasi percakapan netizen sebesar 51% selama berlangsungnya debat pada Jumat (27/1) itu. Berdasarkan survei PoliticaWave, secara keseluruhan, pasangan Basuki-Djarot mendominasi percakapan netizen dengan jumlah percakapan sebesar 51%, dengan perbandingan 46% sentimen positif dan 54% sentimen negatif.
Di sisi lain, pasangan Anies-Sandi memperoleh dengan jumlah percakapan 38% dan dengan 76% sentimen positif serta 24% sentimen negatif. Pasangan Agus-Sylvi hanya mendapatkan 11% jumlah percakapan, dengan sentimen positif sebesar 69% dan sentimen negatif sebesar 31% dari para netizen. (Gol/Nur/Ant/X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved