Peneliti Asia Institute: Konflik Terjadi karena Persaingan

PENELITI senior dari Asia Institute, University of Melbourne, Dave McRae membukukan disertasinya yang mengupas konflik Poso setelah melakukan penelitian langsung selama 10 tahun dengan terjun langsung ke Poso. Berikut wawancara dengan Dave McRae di Gedung YLBHI, kemarin.

Apa akar penyebab berlarutnya konflik di Poso?
Para akademisi dan peneliti sepakat berpendapat itu terjadi karena adanya ketidakpastian bagaimana memenangi persaingan kekuasaan setempat karena mulai adanya desentralisasi ketika sumber-sumber utama tetap berasal dari pemerintah pusat. Pekerjaan sebagai PNS tetap menjadi incaran sehingga terdapat persaingan. Banyak terjadi persaingan. Pada masa itu perimbangan antara muslim dan nonmuslim seimbang dan agama belum bisa dijadikan alasan untuk melakukan kekerasan.

Kenapa terjadi di awal reformasi?
Pada saat itu memang terjadi masa transisi dari pemerintahan Orde Baru ke Orde Reformasi.

Masa-masa ini disebut rentan bukan karena masyarakat yang cepat tersulut, melainkan optimalisasi dari aparat waktu itu yang masih kurang.

Apa ada pihak luar khususnya intelejen yang berkontribusi dengan suatu bentuk konspirasi?
Saya rasa menyebut ada kontribusi pihak luar atau konspirasi internasional terlalu jauh. Karena ini awalnya dari konflik antarwarga yang kemudian menjadi antaragama dan juga titik sasaran para jihadis untuk membangun radikalisme.

Akhirnya Poso kemudian jadi titik radikalisme dan teroris dari Afganistan. Mengapa Poso?
Saya kira tidak ada pemilihan khusus Poso jadi target sasaran. Sebelumnya justru jihadis ini masuk melalui Maluku.

Namun, akhirnya mereka memilih Poso sebelum masuk lebih jauh ke Sulawesi Tengah karena Poso dianggap lebih strategis dan bisa mudah masuk ke Filipina.

Kenapa Santoso bisa muncul dan dihormati warga bahkan ketika sudah meninggal?
Kemunculan kembali teroris di Poso seperti Santoso lebih kepada akibat dari penangkapan yang dilakukan pemerintah pada saat itu tidak menyeluruh.

Bagaimana kondisi Poso bisa kondusif saat ini?
Kekerasan dan upaya radikalisme jihadis bisa diredam karena upaya represif dari pemerintah.

Selain itu, ada pula mantan jihadis yang akhirnya memilih berhenti karena pilihan hidup.(Put/P-2)