Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Survei Dibingkai Jegal Anies

Erandhi Hutomo Saputra
18/1/2017 07:19
Survei Dibingkai Jegal Anies
()

HASIL survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menempatkan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno di urutan terakhir dianggap sebagai upaya pembingkaian isu agar mengarahkan dukungan kepada pasangan calon tertentu.

"Bahasa sederhananya, ada framing (bahwa) kalau ada dua calon melawan petahana, pecah saja (yang satu) sehingga hanya jadi satu. Ini sesuatu yang tidak fair. Padahal, semua memiliki peluang dan hak yang sama," kata ketua tim pemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali Sera, saat dihubungi, kemarin.

Namun, pihaknya tetap bersyukur dengan beberapa hasil survei itu yang terus menempatkan Anies-Sandi di pihak yang kalah. "Kami bersyukur dengan semua data yang ada. Itu membuat kami selalu waspada dan bersemangat," ucapnya, optimistis. Soal dugaan keberpihakan survei, ia menyerahkannya kepada masyarakat.

LSI Denny JA kemarin merilis hasil survei terbaru yang dilakukan pada 5-11 Januari 2017. Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, mengatakan pasangan Anies-Sandi diprediksi tersingkir di putaran pertama. Elektabilitas Anies-Sandi terlampau jauh dari pasangan calon nomor urut satu Agus-Sylviana dengan 36,7% dan nomor urut dua Basuki-Djarot dengan 32,6%. Responden yang menyatakan rahasia atau belum menentukan pilihan sebanyak 9,3%. "Jika pilkada DKI Jakarta dilakukan pada hari ini, yang berpotensi tersingkir di putaran pertama ialah Anies-Sandiaga," ujar Ardian di Jakarta, kemarin.

Ardian menjelaskan, sekalipun pemilih yang belum menentukan pilihan 9,3% diberikan seluruhnya kepada Anies-Sandi, hal itu tidak cukup bagi mereka untuk melaju ke putaran kedua sebab total yang diraih hanya 30,7%, masih tidak mampu mengungguli Agus-Sylviana dan Basuki-Djarot.

Temui Rizieq
Turunnya dukungan di dua segmen pemilih itu, lanjut Ardian, disebabkan kunjungan Anies menemui imam besar FPI Rizieq Shihab. Pendukung Anies-Sandiaga di segmen menengah-atas umumnya pemilih muslim yang moderat yang tidak terlalu sejalan dengan FPI.

Dalam survei tersebut terekam juga, mayoritas publik sebanyak 75,6% menginginkan pilkada dilakukan satu putaran dan hanya 13,4% yang menginginkan dua putaran, sedangkan yang tidak tahu 11%. Alasan ingin satu putaran ialah masyarakat ingin gubernur terpilih bisa segera memerintah sebanyak 40,2%, menghemat anggaran sebanyak 35,5%, dan meminimalkan konflik sosial sebanyak 12,4%.

Untuk mampu menang satu putaran, Agus-Sylviana membutuhkan 13,3%, Basuki-Djarot butuh 17,4%, dan Anies-Sandiaga butuh lebih banyak, yakni 28,6%.

Dengan suara yang dibutuhkan begitu banyak, Anies-Sandiaga dianggap sulit menang satu putaran, sedangkan Agus-Sylviana dapat menang satu putaran apabila sentimen anti-Ahok (60,4%) bersatu mendukungnya semisal dengan migrasi masif suara Anies-Sandiaga

"Ahok bisa menang satu putaran jika dalam sebulan sentimen anti-Ahok menjadi minoritas," pungkas Ardian. (Kim/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya