Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
KEDUA tangan Presiden RI Joko Widodo berpegang erat saat panser amfibi Anoa memasuki danau di kompleks Markas Besar TNI. Presiden yang ketika itu mengenakan setelan jas terlihat tegang saat panser buatan PT Pindad tersebut membawanya menyeberangi danau menuju Gedung Aula Gatot Subroto, tempat Rapim TNI Tahun 2017 akan digelar.
Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian di atas panser yang memiliki panjang enam meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 2,63 meter itu.
Panser dikemudikan dua prajurit wanita TNI AD, yakni Serda (K) Lutfiah dari Pussenif Kodiklat TNI AD dan Serda (K) Melysa Situmorang dari Pusdikif TNI AD.
Panser yang memiliki kecepatan 10 km/jam di dalam air itu dimulai dari gerbang utama Delta II menuju danau Mabes TNI yang kemudian dilanjutkan ke Aula Gatot Subroto.
"Tadi juga semuanya deg-degan," aku Jokowi seusai memberikan pengarahan Rapim TNI 2017, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, kemarin.
Presiden mengapresiasi panser buatan dalam negeri tersebut. Ia menilai panser amfibi Anoa memiliki kualitas yang baik. "Tadi masuk ke air pun sangat tenang sekali dan juga ke darat lagi."
Jokowi pun mengingatkan industri pertahanan Indonesia yang memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) jangan hanya bergantung pesanan lokal, seperti dari Kepolisian RI dan TNI. Produksi RI harus bisa bersaing dengan produksi luar negeri.
Untuk itu, Presiden menekankan masalah harga dan daya saing harus menjadi perhatian. "Kalau costing-nya bisa ditekan artinya produk itu kompetitif di pasar, menjualnya mudah."
Rapim TNI dibuka Panglima TNI dengan mengusung tema TNI kuat, hebat, profsional, dan dicintai rakyat siap melaksanakan tugas pokok. Presiden sempat memberikan pengarahan di hadapan 184 peserta yang merupakan pejabat di lingkungan TNI AD, TNI AL, TNI AU, perwira tinggi yang menduduki jabatan di luar struktur TNI), dan Polri.
Di kesempatan itu, Panglima TNI Jenderal TNI melaporkan penyerapan anggaran TNI hampir 100%. "Berulang-ulang Menkeu mengatakan TNI dikasih uang banyak tidak habis-habis. Daya serap TNI tahun 2016 (adalah) 99,01%," kata Gatot.
Bantu mentan
Gatot menambahkan TNI berhasil membantu menteri pertanian (mentan) mewujudkan program swasembada beras yang dicanangkan Presiden Jokowi.
Dalam kaitan itu, Gatot menyampaikan niat jajaran TNI AD mencanangkan program pendampingan untuk para petani.
"Pak Presiden, ada titipan dari Bapak KSAD, karena beliau hampir frustrasi, karena petani sering ditipu, dibeli hasil panennya dengan harga rendah. Kami izin mencanangkan sentra pelayanan padi terpadu (SP3). Jika dicanangkan, petani akan lebih sejahtera. Kami siap menerima petunjuk Bapak," papar Gatot.
Sejumlah menteri Kabinet Kerja ikut dalam pembukaan Rapim TNI, antara lain Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Menlu Retno LP Marsudi, Mentan Amran Sulaiman, dan Menhan Ryamizard Ryacudu. (Ant/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved