Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Rp2 Miliar untuk Menguji Pertemanan

Erandhi Hutomo Saputra
01/12/2016 19:30
Rp2 Miliar untuk Menguji Pertemanan
(MI/ BARY FATHAHILAH)

JANGAN pernah mencampuradukkan uang dengan persahabatan. Pepatah barat itu rupanya dilanggar oleh Mohamad Sanusi. Setidaknya begitu pengakuannya saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor, Kamis (1/12).

Mantan anggota Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta ini mengakui dialah yang berinisiatif meminta Rp2 miliar kepada mantan Direktur Utama PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja. Sanusi beralasan, permintaan tersebut untuk menguji apakah Ariesman benar-benar teman dekatnya atau tidak.

“Saya mau ngetes Arisman lu temen gua apa bukan?,” kilah Sanusi di kursi persidangan.

Namun, berdasarkan dakwaan Jaksa KPK, uang Rp2 miliar itu diduga merupakan fee yang diberikan Ariesman terkait dengan upaya Sanusi untuk menghilangkan pasal tambahan kontribusi sebesar 15% dalam Raperda Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKSP).

Namun, Sanusi kukuh berkilah jika uang tersebut tidak berhubungan dengan Raperda RTRKSP, melainkan terkait upaya pencalonan dirinya sebagai bakal calon DKI Jakarta 2016 dari partai Gerindra. Permintaan itu ia sampaikan saat bertemu dengan Ariesman di Cafe Paul Plaza Indonesia

“Situasi saya yang mau maju sebagai Gubernur, saya mohon bantu Areiesman karena kita teman, dan pak Ariesman mau membantu,” tukasnya.

Sanusi yang mengenal Ariesman sejak 2004 sengaja ingin mengetahui reaksi dari Ariesman ketika dia meminta bantuan dana untuk sosialisasi sebagai bakal calon Gubernur. Pasalnya, Sanusi mengetahui jika saat itu Ariesman juga dekat dengan kompetitornya dalam perebutan calon Gubernur dari Gerindra.

Adapun saat itu bakal calon yang digodok Gerindra selain Sanusi adalah kakak Sanusi yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik, Biem Benyamin, dan calon wakil Gubernur DKI Jakarta yang kini maju bersama Anies Baswedan, Sandiaga Uno.

“Saya kenal Ariesman sejak 2004, karena saya tahu kedekatan dia (Ariesman) dengan kompetitor saya, saya hanya mau ngetes ‘lu berapa porsi ke dia (kompetitor saya), berapa porsi ke saya,” ungkap Sanusi.

Namun, kini Sanusi merasa menyesal atas permintaan isengnya tersebut yang membuat dirinya harus merasakan dinginnya tembok penjara. Sebab, Sanusi mengaku dalam setiap aktivitas politik dan sosialnya selama ini baik maju di Pileg 2009, Pilkada DKI Jakarta 2012, maupun Pileg 2014, dia tidak pernah meminta bantuan kepada siapapun.

“Tetapi di balik ini saya dapat berkah karena saya bisa punya banyak waktu,” ucapnya. OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya