Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi Curhat Ijazah dan Nostalgia Masa Kuliah

KASUS hukum terkait ijazah Joko Widodo hingga saat ini masih bergulir. Dalam acara reuni yang digelar oleh Keluarga Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (KAGAMAHUT), Jokowi pun curhat terkait ijazahnya.

Curhat tersebut disampaikan di tengah-tengah alumni yang terlihat senang karena bisa bernostalgia saat masa-masa kuliah dulu. "Eh, jangan senang dulu, lho. Karena ijazah saya masih diragukan,” kata Jokowi saat reuni angkatan 1980 bertajuk “Reuni SPIRIT ‘80: Guyub, Rukun, Migunani” di Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7).

Sudah Disita?

Saat ini ijazah Jokowi tengah disita di Polda Metro Jaya untuk diteliti Laboratorium Forensik. Di sisi lain, persidangan terkait ijazah Jokowi juga masih bergulir.

Baca juga : Polri Diminta Segera Ungkap Kasus Kematian Diplomat Kemenlu

"Begitu nanti keputusan di pengadilan menyatakan asli, Bapak-Ibu baru boleh senang-senang," kata Jokowi. 

Uji Keaslian?

Namun, kalau ijazah itu dinyatakan tidak asli, 88 mahasiswa yang seangkatan dengannya juga bisa kena. Ia pun heran dengan persoalan Ijazahnya terus dipersoalkan.

Ia menyebut bahwa klarifikasi sudah disampaikan oleh pihak UGM, termasuk Rektor dan Dekan Fakultas Kehutanan.

Baca juga : Polisi Tegaskan Tak Ada Hambatan Ungkap Kasus Kematian Diplomat Kemlu

“Ibu Rektor sudah menyampaikan. Bapak Dekan Fakultas Kehutanan juga menyampaikan bahwa ijazah saya asli dan saya kuliah di UGM," kata Jokowi.

Sidang Skripsi?

Jokowi juga menceritakan dosen pembimbing skripsinya, yaitu Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro. Skripsinya diuji oleh dua penguji yakni Ir.Burhanuddin dan Ir. Sofyan Warsito.

Ia menceritakan hal itu karena selain ijazah, skripsi juga dipertanyakan keasliannya, bahkan KKNnya.

"Saya masih ingat betul KKN di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali,” papar Jokowi.

Dosen Pembimbing?

Terkait Ir. Kasmudjo, Jokowi menjelaskan sosok tersebut adalah dosen pembimbingnya saat kuliah. Kasmudjo bahkan masih membantunya setelah Jokowi lulus.

"Empat kali (Kasmudjo) datang ke pabrik saya," papar dia. Kasmudjo juga menjadi mentor saat ada masalah pengeringan oven kayu, insect di kayu, dan masalah finishing,

Ijazah Asli?

Menurut dia, kalau ijazah asli, mestinya tidak usah dipersoalkan lagi. Ia pun menilai persoalan ini terkait politik. Ijazah yang semestinya bersifat akademik justru digiring ke ranah politik.

Laiknya reuni, selain persoalan Ijazah, Jokowi juga bernostalgia dengan teman-temannya saat masih mahasiswa. Ia mengaku, selama kuliah, dirinya tidak pernah mengulang mengambil mata kuliah yang sama.

Masa Kuliah?

Ia menyampaikan, masa kuliah adalah perjuangan yang tidak terlupakan, misalnya saat sama-sama ke Kerinci, Pangandaran, Ujung Kulon, Cilacap, dan Baturaden. Berkuliah di UGM meninggalkan kesan di sepanjang perjalanan hidupnya, bahkan ketika masih menjabat sebagai presiden RI. 

Jokowi menceritakan, dirinya saat ini masih dalam pemulihan. Namun, saat diundang reuni, ia yang didampingi sang istri, Iriana, memaksakan datang karena kalau tidak datang akan menimbulkan anggapan ijazahnya memang benar palsu.

Angkatan 80?

Ketua Angkatan 80, Arif Hidayat mengatakan tepat 45 tahun lalu angkatan 80 baru menjadi mahasiswa baru UGM. Sejak setahun lalu, muncul keinginan untuk berkumpul kembali bersama teman seperjuangan. Ia mengapresiasi kehadiran para alumni yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia.

“Tanggal 28 Juli 1980 kita diterima di Fakultas Kehutanan tercinta ini. Terselenggaranya acara ini sangat luar biasa, ada yang dari Manado, Lombok, Bali, dan lain-lain,” ungkap Arif.

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Ir. Sigit Sunarta, S.Hut., M.P., M.Sc., Ph.D., IPU mengapresiasi reuni ini yang menandai perjalanan panjang alumni angkatan 1980. "Secara khusus kami merasa terhormat, Bapak Jokowi bisa hadir di tengah-tengah kita. Harapannya acara ini bisa terus memperkuat tali silaturahmi alumni,” tutup dia. (AT/P-3)