Metro TV Tetap Jaga Semangat Pluralisme

SALURAN televisi berita nomor satu di Indonesia Metro TV telah memasuki usianya yang ke-16. Dalam perjalanan yang tidak sebentar itu, stasiun TV ini terus berupaya memberikan yang terbaik untuk bangsa melalui serangkaian programnya. Diharapkan program televisi yang disajikan Metro TV tak hanya mampu memberi informasi, namun juga menjaga semangat pluralisme di Indonesia.

"Kita tahu bahwa konsensus suatu bangsa harus terjamin dan terjaga pluralismenya. Hal itu harus setara hidup di tengah-tengah kita," kata Chairman Media Group, Surya Paloh, dalam acara perayaan ulang tahun Metro TV ke-16, di Kedoya, Jakarta Barat, Jumat (25/11).

Pluralisme yang terjaga itu diwujudkan dengan konsistennya program berbahasa Mandarin Metro Xinwen sejak awal kemunculan Metro TV. Surya Paloh menyebut, program tersebut ialah program idealis yang akan terus dijaga di tahun-tahun berikutnya.

"Metro Xinwen itu program idealis yang masih bertahan sampai sekarang sebagai wujud pluralisme." tuturnya.

Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Media Group tersebut bercerita tentang kondisi Metro TV yang dibangun dari tangan kosong. Saat itu, tidak banyak apresiasi yang didapat. Sebagian orang menyebut stasiun televisi ini akan tutup dalam waktu enam bulan. Sulitnya memperoleh izin siar turut menjadi kendala.

"Sebenarnya kami tidak tahu apa-apa bagaimana caranya membangun stasiun televisi. Kenapa bisa? karena ada keyakinan," pungkasnya.

Surya berharap ke depannya Metro TV bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. Namun, hal itu harus diimbangi dengan kerja yang keras. Pasalnya, hasil yang baik tidak akan didapat jika dilakukan tanpa mengerahkan kemampuan yang terbaik.

"Kita harus bisa memberikan yang terbaik. Hasil yang lebih akan didapat ketika kita melakukan yang terbaik." pungkasnya.

Setelah sebelumnya sempat berkeliling ruangan redaksi Metro TV, acara ditutup dengan potong nasi tumpeng dan penyematan pin emas kepada lima perwakilan karyawan Metro TV yang telah bekerja selama 16 tahun. OL-2