Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Jadikan TNI Kekuatan Maritim di Asia Timur

Rudy Polycarpus
06/10/2015 00:00
Jadikan TNI Kekuatan Maritim di Asia Timur
(MI/PANCA SYURKANI)
TENTARA Nasional Indonesia unjuk kekuatan dalam puncak peringatan ulang tahun ke-70 mereka, kemarin.

Presiden Joko Widodo pun mengharapkan dalam lima tahun mendatang TNI menjadi kekuatan maritim yang disegani di Asia Timur.

Kawasan Dermaga Indah Kiat di Cilegon, Banten, kemarin, menjadi arena unjuk kehebatan para prajurit TNI dan alat utama sistem persenjataan mereka.

Ratusan pesawat dan kapal beragam jenis milik TNI-AU dan TNI-AL, serta alutsista TNI-AD pamer kemampuan.

Demonstransi pertempuran di laut dan di udara, termasuk dogfight pesawat tempur Sukhoi dipertontonkan pula.

Ribuan warga menjadi saksi betapa menyakinkannya TNI.

Mereka dilibatkan secara langsung dengan menaiki tank dan kendaraan militer bersama para prajurit pada saat defile pasukan.

Tak ada jarak antara TNI dan rakyat.

Presiden Joko Widodo yang menjadi inspektur upacara mengajak TNI mengingat kembali jati diri sebagai tentara rakyat.

Sejarah, tegas Presiden dalam pidatonya, mencatat TNI dilahirkan dari rahim rakyat.

"Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan TNI dan rakyat ibarat ikan dan air. Ikan tidak akan hidup tanpa air. Rakyatlah yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI," ujarnya.

"Hanya bersama-sama rakyat, TNI menjadi kekuatan militer yang hebat, kekuatan yang disegani serta diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia," tambah Jokowi.

Presiden menyatakan TNI harus meningkatkan kapasitasnya, termasuk terus melakukan modernisasi alutsista dengan mewujudkan kemandirian.

Dalam lima tahun mendatang, Jokowi tak ingin pembangunan kekuatan pertahanan hanya untuk memenuhi kebutuhan minimal.

"Tetapi ditujukan untuk memperkuat jati diri sebagai negara kekuatan maritim yang disegani di Asia Timur."

Kewajiban negara

Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati menilai apa yang disampaikan Presiden sangat bagus jika konsekuen diterapkan pemangku kebijakan.

Menurutnya, Kementerian Pertahanan, TNI, Kementerian Keuangan, dan Bappenas harus punya visi sama dalam membangun pertahanan negara yang paripurna.

"Indonesia sebagai poros maritim dunia yang dicanangkan Presiden Jokowi tentu tak dapat dilepaskan dari penguatan personel dan alutsista tiga matra TNI. Utamanya TNI-AL perlu ditingkatkan mengingat eskalasi ancaman juga ada peningkatan," tandasnya.

TNI, imbuh Nuning, punya posisi penting untuk membangun kestabilan dan keamanan regional dan kawasan.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menekankan negara wajib memperkuat TNI di semua aspek. Konsekuensinya anggaran yang cukup menjadi keniscayaan.

Ia memaparkan empat tantangan besar yang dihadapi negara dan TNI.

Pertama, meningkatnya tensi konflik di berbagai kawasan, termasuk Laut China Selatan.

Kedua, merebaknya kejahatan lintas negara seperti terorisme dan kejahatan siber.

Ketiga, pertarungan kepentingan ekonomi terhadap beragam sumber daya yang menggunakan perang proxi, dan terakhir membesarnya potensi bencana alam.

"Tantangan baru itu bersamaan dengan makin beratnya tugas pokok TNI sebagai penjaga kedaulatan NKRI yang ingin mengembangkan diri sebagai negara maritim. Agar kita mampu menghadapi beragam tantangan baru, wajib bagi negara memperkuat TNI," tandas Mahfudz. (Nov/Nur/X-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik