DPR masih Berkutat Kepentingan Sendiri

Nur Aivanni
02/10/2015 00:00
DPR masih Berkutat Kepentingan Sendiri
(MI/SUSANTO)
DEWAN Perwakilan Rakyat periode 2014-2019 sudah setahun mengemban amanah sebagai wakil rakyat di parlemen. Namun, kinerja mereka masih menjadi sorotan publik karena dinilai belum maksimal dalam melaksanakan tiga fungsi utama dewan, yakni fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), misalnya, menyoroti fungsi anggaran. Ada beberapa catatan, yakni DPR belum menggunakan kewenangan penganggaran secara maksimal untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui APBN-P 2015.

Selain itu, proses pembahasan anggaran masih berpotensi membuka ruang transaksional. Serta, politik anggaran DPR masih mementingkan kebutuhan diri sendiri, belum berorientasi meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sekjen Fitra Yenny Sucipto pun mencontohkan sampai saat ini DPR masih keukeh membangun gedung baru senilai Rp2,7 triliun, mengadakan polisi parlemen, membangun rumah aspirasi di daerah, meningkatkan tunjangan, mengadakan mobil dinas mewah, dan menginginkan alokasi dana aspirasi dan rumah aspirasi di daerah.

"Padahal, untuk menjalankan fungsi legislasi saja, DPR telah dianggarkan Rp246 miliar dan fungsi pengawasan Rp212 miliar. Sementara itu, gaji DPR kini mencapai Rp50 juta," jelas Yenny di Jakarta, kemarin.

Anggota DPR dari F-Gerindra Desmon J Mahesa pun mengritik terkait dengan produktivitas legislasi yang masih minim, termasuki fungsi anggaran dan pengawasan masih belum maksimal. "Setahun ini belum ada yang dibanggakan," cetusnya.

Sementara itu, Ketua DPR Setya Novanto berjanji akan meningkatakan hubungan antara DPR dan pemerintah agar kerja-kerja yang dimiliki institusinya bisa berjalan dengan baik. "Satu tahun parlemen, kerja sama dengan pemerintah akan terus kami tingkatkan demi kemajuan ekonomi," katanya.

Jaga komitmen

Ketua F-NasDem DPR Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan NasDem terus menjaga komitmen, yakni berjuang untuk restorasi Indonesia. Ia mengakui memang ada tantangan untuk mewujudkan hal itu dengan jumlah anggota fraksi sebanyak 36 orang.

"Dengan 36 orang ini bukan untuk menghadirkan kekayaan di NasDem, kita diperintahkan untuk menjaga komitmen dan berjuang untuk restorasi Indonesia," tegasnya saat menyampaikan sambutan pada HUT setahun F-NasDem di kompleks parlemen, Jakarta, kemarin.

Ia menyebut NasDem mempunyai andil selama satu tahun di DPR. "NasDem jadi pioner dalam menolak dana aspirasi maupun dana tunjangan dewan," ujarnya.

Wakil Ketua F-NasDem Johnny G Plate menambahkan, NasDem selama satu tahun bisa menyesuaikan peran dan berpartisipasi aktif mewarnai proses politik di parlemen. "Kami harapkan dukungan agar di tahun selanjutnya peran fraksi dan anggota semakin mewarnai kualitas demokrasi," tuturnya. (P-3)

[email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya