Gunakan Pendekatan Kearifan Lokal

KETUA Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo berpesan agar bupati dan wali kota se-Provinsi Maluku menggunakan pendekatan berbasis kearifan lokal dalam menangani covid-19.

“Harus berbasis kearifan lokal. Libatkan antropolog, sosiolog, dan tokoh agama. Jangan sampai masyarakat mendapat informasi keliru,” kata Doni dalam kunjungan kerja di Ambon, Maluku, kemarin.

Doni mengingatkan bahwa covid-19 sangat berbahaya, khususnya bagi mereka yang termasuk kelompok rentan dan memiliki penyakit penyerta. Menurut data, rata-rata penularan covid-19 ialah dari mereka yang positif tapi tidak memiliki gejala.

Doni meminta masyarakat tidak menganggap remeh pe-nyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 ini. “Di Ambon sudah ada 17 warga yang meninggal akibat tertular dari orang tanpa gejala,” jelas Doni.

Ia juga mengajak masyarakat bersungguh-sungguh melakukan upaya pencegahan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menggunakan masker.

Hal penting lainnya ialah menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi tinggi, juga rutin melakukan olahraga. “Dokter dan perawat adalah benteng terakhir. Benteng pertama adalah masyarakat,” tegas Doni.

Gugus Tugas Nasional juga memberikan bantuan untuk penguatan percepatan penanganan covid-19 di Provinsi Maluku. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Doni Monardo kepada Gubernur Maluku Murad Ismail.

Bantuan tersebut meliputi 1 alat monitor pasien, 3 set ventilator, 2 humidifier, 2 masker noninflasif, rapid test antigen (SD biosensor) 1.000 buah, reagen PCR 4.800 tes, RNA 4.800 tes, dan VTM + Swab 4.800 tes. Selain itu, 1.000 alat rapid tes, 1.000 lembar masker KN 95, 210.000 lembar masker bedah, serta 45.000 lembar masker kain. (Fer/X-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Kardashian