Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PROGRAM Kartu Identitas Anak (KIA) atau KTP anak akan mulai diterapkan Maret mendatang secara bertahap.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan kartu tersebut penting untuk memudahkan pendataan anak.
JK mencontohkan untuk keperluan sekolah.
"Jadi ada identitas pada dewasa ini orang mau masuk sekolah dan macam-macam, masak bawa surat kelahiran terus," tuturnya di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (12/2).
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkapkan pihaknya melalui Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri sudah mulai mengumpulkan seluruh kepala dinas di Indonesia untuk implementasi program KIA.
"Mulai bulan depan (Maret) sudah harus jalan," ujar Tjahjo di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, kemarin.
Anggaran penerbitan KIA bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dengan nilai sekitar Rp8 miliar.
Tjahjo menampik kekhawatiran bahwa program KIA akan menjadi proyek 'bancakan'.
"Enggak, itu (penerbitan KIA) se-suatu yang bukan merupakan proyek besar, identitas saja. Tidak ada alokasi dana yang besar seperti KTP elektro-nik. Silakan diaudit," terangnya.
Tjahjo mengakui pihaknya juga masih berkutat dengan belum tuntasnya permasalahan KTP elektronik (KTP-el).
Ia menekankan hal itu akan diselesaikan secara beriringan dengan pengadaan KIA.
"Bersama-sama (antara KTP-el dan KIA) jalan," tandasnya.
Pengadaan KIA tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak.
Tahun ini, KIA akan dimplementasikan di 50 kabupaten/kota.
KIA yang diperuntukkan bagi anak di bawah 17 tahun itu akan diberikan secara gratis.
Ada dua jenis KIA, yakni untuk anak usia 0-5 tahun dan anak usia di atas 5 tahun. (Nur/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved