PPP Yakin tidak akan Ada Matahari Kembar di Kabinet

WAKIL Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi yakin tidak akan ada matahari kembar di kabinet setelah masuknya Prabowo Subianto sebagai calon Menteri Pertahanan di kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sebab sebagai prajurit dan negarawan, Prabowo pasti tahu benar bagaimana menempatkan diri.

"Saya kira kalau di pemerintahan mataharinya satu, yakni Pak Jokowi gitu. Jika Pak Prabowo masuk ke kabinet saya kira beliau akan profesional," kata Awiek, sapaan Achmad Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/10).

Baca juga: Prabowo Siap Jadi Menhan Jokowi

Sebelumnya, sempat muncul kekhawatiran akan adanya mahari kembar di kabinet mendatang. Namun sekali lagi Awiek menampik kemungkinan itu.

Ia percaya dengan kenegarawanan Prabowo. Karena itu dia pasti akan taat dengan Jokowi yang akan menjadi atasannya meski telah dua kali dikalahkan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam pemilihan presiden.

"Beliau prajurit, akan melihat, akan taat asas, tegak lurus terhadap ketentuan perundang-undangan. Beliau sudah teruji itu artinya dia tidak akan mengkhianati atasannya," tegas Awiek.

Awiek juga yakin tidak ada saling tikung menikung di tengah pemerintahan. Koordinasi dan instruksi pemerintahan tetap di bawah komando Presiden Joko Widodo.

"Pak Prabowo itu negarawan. Hal itu ditunjukan denagn kesediaan beliau hadir saat ditawari menjadi menterinya Pak Jokowi. Itu jiwa kenegarawanan yang luar biasa," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku diminta membantu bidang pertahanan.

"Saya diizinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta membantu beliau di
bidang pertahanan," kata Prabowo seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019.

Prabowo menghadap Presiden Jokowi bersama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo. Ia pun mengaku siap mengemban amanah yang diberikan itu.

"Saya akan bekerja sekeras mungkin untuk mencapai sasaran dan harapan yang ditentukan," tegas Prabowo. (Medcom/A3)