Pengamat Nilai 4 Pimpinan MPR Diisi Koalisi Jokowi Minus PDIP

PAKAR Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai komposisi paket pimpinan MPR pantas untuk diisi oleh empat partai peraih suara terbesar selain PDIP, yang mengusung Jokowi sejak awal.

Adapun satu kursi lainnya, sebagaimana ketentuan dalam UU MD3 Nomor 2 Tahun 2018, sambung dia, diperuntukkan untuk diisi oleh perwakilan dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

"Yang jelas harus dari DPD. Empat lainnya adalah partai-partai selain PDIP karena sudah mendapat ketua DPR. Maka empat partai misalnya PKB, NasDem, Golkar, dan PPP sama-sama berhak untuk menempati posisi ketua MPR," ungkap Adi saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (27/7).

Baca juga: Gerindra Yakin Paling Cocok Duduki Kursi Ketua MPR

Adi juga mengingatkan, dalam mempertimbangkan pengisian ketua MPR tentu tidak dapat dilepaskan dari kompromi politik, seperti pembagian posisi kementrian dan pimpinan DPR.

"Ketua MPR ini adalah satu paket dengan postur penentuan kabinet Jokowi. Dia bertalian dengan pembentukan posisi-posisi strategis lainnya terutama di kementerian itu. Makanya tergantung kompromi teman-teman di internal koalisinya Jokowi," kata Adi.

Adi menilai posisi ketua MPR menjadi incaran banyak parpol dikarenakan kedudukannya yang strategis. Posisi ketua MPR, lanjut Adi, dapat menjadi batu loncatan untuk kontestasi pemilu selanjutnya, selain menjadi simbol atau representasi kenegarawanan yang dapat meningkatkan juga marwah secara politik.

"Sebagai sosok simbol kenegarawanan. Bahkan kalau ini dibaca jangka panjang ketua MPR ini bisa menjadi batu lompatan untuk maju 2024, baik secara partai ataupun secara figur pribadi. Bahkan ketua MPR bisa meningkatkan marwahnya secara politik," pungkas Adi. (X-15)