Terpilihnya Cak Nanto Tegaskan Posisi PP Pemuda Muhammadiyah yang Independen

PENELITI senior dari The Indonesian Institute Abdul Rahim Ghazali memandang terpilihnya Sunanto (Cak Nanto) sebagai Ketua PP Pemuda Muhammadiyah dapat dilihat sebagai penegasan bahwa Pemuda PP Muhammadiyah independen dan tidak akan terlibat politik praktis.

Mantan Sekjen Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini menuturkan persepsi PP Pemuda Muhammadiyah memang sempat terlihat tak independen saat Ketua sebelumnya yakni Dahnil Anzar Simanjuntak memilih masuk menjadi koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subinato-Sandiaga Uno.

"Kemenangan Cak Nanto ini kemenangan independensi, bisa menegaskan independensi Pemuda Muhhamadiyah," ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (29/11).

Baca juga: Cak Nanto Dukung Netralitas Muhammadiyah di Pilpres 2019

Abdul juga menuturkan, sosok Cak Nanto yang secara kultural sudah dekat dengan Muhammadiyah diharapkan mampu membawa organisasi PP Pemuda Muhammadiyah tetap independen. Pasalnya, Cak Nanto juga malang melintang di organisasi kepemudaan Muhammadiyah lainnya yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jawa Tengah di priode 2004-2009.

Dirinya pun melihat latar belakang Sunanto yang merupakan koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) diharapkan dapat tetap kritis dan independen khususnya dalam menyikapi politik praktis.

"Bahwa setiap individu itu punya keberpihakan itu hal lain. tetapi secara institusional, pemuda muhammadiyah harus lepas dari politik praktis, dan kita berharap kepada Cak Nanto untuk menjadikan pemuda muhammadiyah bebas dari politik praktis," ujarnya.

Sebelumnya, Muktamar Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah ke-XVII di Yogyakarta resmi mendapatkan sosok pengganti Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Ketua PP Pemuda Muhammadiyah untuk periode 2018-2022. Sunanto atau yang kerap disapa Cak Nanto terpilih dengan perolehan suara 590 dari forum Muktamar. (OL-6)