Rekonsiliasi Pelanggaran HAM Dirancang tidak Gaduh
Anshar Dwi Wibowo
02/10/2015 00:00
(MI/PANCA SYURKANI)
MENTERI Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, pemerintah masih menyusun format rekonsiliasi yang tepat bagi korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu. Diharapkan, format yang dihasilkan tidak menimbulkan kegaduhan.
"Kita lagi cari format yang bagus yang tidak timbulkan kegaduhan," ujar Luhut usai mengikuti peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Jakarta, Kamis (1/10).
Luhut mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait terus mengupayakan penyelesaian terbaik. Kasus pelanggaran HAM masa lalu seperti kasus Trisakti, Semanggi atau kejadian 1965 harus diselesaikan sebab Indonesia tidak biaa terus terjebak pada masa lalu.
"Seperti saya sudah berkali-kali katakan, kita menatap ke depan jangan melihat ke belakang lagi," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga membantah isu yang berkembang bahwa Presiden Joko Widodo akan meminta maaf kepada keluarga PKI.
"Rekonsiliasi kita masih bicara bentuknya gimana tapi tadi sudah dikatakan Presiden tidak ada pikiran untuk minta maaf," ucapnya.
Pada kesempatan terpisah, Presiden Joko Widodo menegaskam bahwa dirinya tidak akan meminta maaf kepada keluarga PKI. Bahkan, Jokowi berharap peristiwa G30S PKI tidak pernah terjadi lagi di Indonesia.
"Sampai saat ini tidak ada pemikiran untuk minta maaf, jadi kalau mau tanya, tanyakan ke yang nyebar-nyebarin. Jangan tanya ke saya," ucapnya.
Pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang bertempat di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Presiden bertindak sebagai inspektur upacara. Sedangkan yang bertindak sebagai komandan upacara adalah Kapolresta Depok Polda Metro Jaya Kombes Polisi Dwiyono. Sementara itu, teks Pancasila dibacakan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, pembacaan pembukaan UUD RI 1945 oleh Ketua DPD RI Irman Gusman, pembacaan dan penandatangan Ikrar oleh Ketua DPR RI Setya Novanto.
Untuk kesatuan upacara pada kali ini berjumlah 1029 peserta terdiri atas pasukan upacara TNI dan Polri, pasukan upacara mahasiswa, KNPI, dan pramuka, serta pasukan upacara pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila kali ini bertepatan dengan peringatan ke-50 tahun Kesaktian Pancasila. Oleh karena itu tema peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2015 adalah Kerja Keras dan Gotong Royong Melaksanakan Pancasila. (Q-1)