Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
PASANGAN capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Su-bianto-Sandiaga Uno terancam mendapat dukungan semu dari partai politik koalisi pengusung. Hal itu disampaikan pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam dalam sebuah diskusi di Jakarta, kemarin.
"Dukungan politik ke pasangan ini berpotensi dihantui dukungan semu alias basa-basi politik saja. Partai-partai di luar Gerindra cukup sadar bahwa mereka tidak akan mendapat coattail effect (efek ekor jas) dalam pemilu legislatif," kata Ahmad Khoirul.
Doktor politik lulusan School of Political Science and International Studies, The University of Queensland, Australia, itu menambahkan bahwa partai akan cenderung mengamankan suara mereka di pileg ketimbang harus ikut berkeri-ngat di laga pilpres.
"Di lapangan, para caleg tidak akan mengambil risiko besar untuk berhadapan dengan basis massa mereka yang cenderung mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin," ujarnya.
Dengan demikian, potensi fenomena split ticket voting atau pembelahan suara untuk pileg dan pilpres akan lebih besar terjadi di kubu Prabowo-Sandi ketimbang di kubu Jokowi-Amin. "Ini mungkin salah satu hal yang tidak diantisipasi oleh Prabowo dan Partai Gerindra saat dulu menentukan komposisi capres-cawapres," kata pengamat politik yang juga peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu.
Dari Ponorogo, Jawa Timur, Prabowo Subianto meminta seluruh relawan yang mendukungnya bekerja keras meyakinkan masyarakat agar dapat berjuang bersama menciptakan Indonesia yang adil dan makmur.
"Kalau kita ingin perubahan, tolong bantu kami, bantu Prabowo, dan bantu Prabowo bukan sekadar untuk menjadi presiden," kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, kemarin.
Pasangan Prabowo-Sandi memiliki program inti, yaitu menjamin kekayaan bangsa Indonesia tidak mengalir ke luar negeri, tetapi akan dikelola sebaik-baiknya demi mencapai kemakmuran bersama.
Sementara itu, beredar kabar bahwa Prabowo merasa geram saat hadir di tengah warga Po-norogo karena sejumlah ibu berebut buku yang dibagikan tim Prabowo-Sandi saat diri-nya berpidato.
Dalam menanggapi aksi bagi-bagi buku itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni, berharap itu bukan praktik politik uang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved