Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
DIVESTASI 51% saham PT Freeport Indonesia menegaskan posisi kedaulatan Pemerintah RI atas korporasi tambang yang lama menguasai kekayaan alam Indonesia.
Namun, Presiden Joko Widodo menyindir sejumlah pihak yang skeptis atas keberhasilan pemerintah tersebut. Bahkan, pemerintah masih dicap antek asing.
"Saya enggak ngerti gimana kita ini, 40 tahun 9,3% pada diam. Begitu ada kesepakatan HoA 51% tidak didukung penuh. Kok suaranya jelek semua. Mestinya seluruh rakyat mendukung penuh agar itu betul-betul bisa dikelola bangsa ini. Begitu dibilang antek asing," ujarnya saat meresmikan pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor Angkatan XII Tahun 2018 di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8).
Tidak hanya Freeport, upaya pemerintah memperkuat kedaulatan negara juga dilakukan saat mengambil alih Blok Rokan di Riau yang dikelola PT Chevron Pasific Indonesia kepada PT Pertamina (Persero). Kontrak kerja PT Chevron berakhir pada 2021.
Pemerintah, imbuh Jokowi, juga mengambil alih Blok Mahakam per 1 Januari 2018 dari Total E&P Indonesie ke PT Pertamina.
"Tetap dibilang Jokowi itu antek asing. Lah bagaimana antek asing? Yang namanya Blok Mahakam yang dulu dimiliki Jepang, 100% sekarang milik Pertamina. Begitu dibilang antek asing," tandasnya.
Jokowi mengimbau kepada semua pihak agar masyarakat diberikan informasi akurat. Jangan justru diberikan kabar yang tidak benar.(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved