Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
DIREKTUR Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai ada kemungkinan Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi pembelot, sehingga bergabung dengan koalisi Joko Widodo.
Indikator penilaian, kata Qodari, ada pada beberapa hal seperti selama ini yang bersuara mendukung Prabowo hanya Amien Rais. Sementara Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan dan petinggi partai lainnya jarang bicara.
"Saya kira kalau Zulhas dengan Eddy Suparno sudah sepakat dengan Amien Rais pasti dari dulu mereka juga berbicara dan menyebut nama yang sama. Tapi kan faktanya enggak," terang Qodari kepada Media Indonesia di Jakarta, Rabu (8/8).
Indikator lainnya, partai di kubu Jokowi sudah memberikan sinyal di sejumlah media ihwal indikasi partai lain yang ingin bergabung. Sehingga dari sembilan partai menjadi 10 partai dalam koalisi Jokowi.
"Berarti sudah ada komunikasi lah, minimal antar sekjen lah. Atau komunikasi yang bersifat tingkat tinggi. Karena kalau tidak berkomunikasi tidak mungkin ada sinyal-sinyal itu," tegas Qodari.
Selain itu, indikasi lain yang menyebabkan kabar PAN semakin kuat berpaling, karena adanya pernyataan dari partai koalisi Jokowi seperti PPP, NasDem, dan beberapa partai lainnya yang menyebutkan, masih ada tempat jika PAN ingin bergabung.
"Nah, jadi memang pintu itu masih terbuka lebar kan. PAN pun bisa masuk," ungkapnya.
Terakhir, lanjut Qodari, pertemuan antara Zulkifli Hasan bersama Jokowi suatu tanda. Meskipun dikatakan kedatangan Zulkifli sebagai ketua MPR RI, namun mustahil jika tidak bicara perihal partai dan politik. Hanya saja, tukas Qodari, bagaimana kesepakatan yang dibangun.(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved