Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Isu TKA, Ekonomi dan Pemilih Muslim Dominan Digulirkan Jelang Pilpres

Golda Eksa
17/7/2018 19:55
Isu TKA, Ekonomi dan Pemilih Muslim Dominan Digulirkan Jelang Pilpres
(MI/PIUS ERLANGGA)

PERHELATAN pilpres mendatang hampir pasti menyuguhkan pertarungan dua kandidat capres, yaitu petahana Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Bak mengulang rivalitas pada pilpres 2014, keduanya pun tetap perlu memilih isu yang tidak berpotensi mengubah peta politik.

Isu yang perlu diwaspadai dan paling potensial dimainkan dalam ajang pesta demokrasi, yaitu terkait masuknya tenaga kerja asing (TKA) ke Tanah Air. Kedua paslon pun harus mempertimbangkan reaksi publik yang notabene keras menolak masuknya TKA.

Ada pula dua isu lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan. Pertama, masyarakat muslim yang paling mendominasi populasi menginginkan suara mereka bisa diakomodasi. Berikutnya, persoalan ekonomi dengan tingginya tingkat kesenjangan di masyarakat.

Demikian dikatakan peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa kepada wartawan, di kantor LSI, Jakarta, Selasa (17/7). Menurut dia, Jokowi dan Prabowo sejauh ini masih dianggap sebagai figur pronasionalis.

"Karena pronasionalis, itu artinya mungkin saja ke depan dapat terjadi pembelahan dari politik identitas, seperti kasus di pilkada DKI 2017. Harus diantisipasi agar jangan sampai peta politik justru berubah," katanya.

Berdasarkan hasil survei LSI bertajuk Menurunnya Pro Pancasila dan Harapan pada Capres, sambung dia, sangat jelas terlihat bahwa publik menghendaki capres-cawapres mampu mengurangi wacana yang dapat membelah masyarakat.

Rinciannya, 64,2% khawatir terjadi pembelahan atas isu agama seperti kasus di pilkada DKI, 15,8% mengaku tidak khawatir, dan 20% menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab. LSI melakukan survei terhadap 1.200 responden dengan metode multistage random sampling pada 28 Juni-5 Juli 2018. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya