Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SEORANG terduga teroris Eko Purwanto, 45, ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di depan Gapura Desa Nawangsari, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (4/6) sekitar pukul 04.14 WIB.
Penangkapan tersebut masih menjadi pembicaraan warga sekitar karena Eko Purwanto sebelumnya juga pernah ditangkap dalam kasus serupa, namun dilepaskan kembali.
"Ya dia warga kami, dulu Eko Purwanto juga pernah ditangkap dalam kasus terorisme tapi dilepas karena tidak terbukti," kata Ketua RT setempat Sumbowo kepada Media Indonesia.
Ia menambahkan pihak keluarga sudah diberi tahu perihal penangkapan tersebut. Wahyu Riyanti, 44, yang merupakan istri Eko mengatakan petugas berpakaian preman mendatangi rumahnya untuk memberitahukan Eko ditangkap Densus 88.
Ia kaget dengan peristiwa itu lantaran sang suami pergi tidak kunjung pulang hingga pagi hari. "Pamit hanya mengantar makanan, saya tunggu tidak pulang-pulang padahal saya mau minta antar untuk belanja ke pasar," tutur Wahyu yang baru enam bulan rujuk dengan Eko.
Petugas berjumlah cukup banyak kemudian melakukan penggeledahan serta membawa barang-barang milik sang suami.
Kapolsek Weleri, Kendal, Ajun Komisaris Abdullah Umar menambahkan Densus 88 menangkap Eko di depan gapura saat hendak menuju rumah anaknya untuk mengantarkan makanan. "Terduga teroris itu langsung dibawa ke Jakarta," cetus dia.
Penangkapan di TPU
Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga membekuk seorang terduga teroris di kawasan Taman Pemakaman Umum (TPU) Bonoloyo, Solo, Jawa Tengah, pada Senin pagi. Pria itu bernama Budi Warsito, warga Dukuh Winong, Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Informasi yang diperoleh Media Indonesia menyebutkan, Budi Warsito menjadi bagian dari jaringan teroris Gemolong. Ia diduga terlibat dalam peristiwa meledaknya bom di toko vulkanisir ban di Gemolong, Sragen pada 2016 silam.
Kapolres Karanganyar AKB Henik Maryanto membenarkan BW tidak terkait kasus bom di Surabaya, Jawa Timur. "Tidak ada kaitanya dengan pengeboman di Surabaya. Ini kasus lama. Namun, BW masuk jaringan JAD," kata dia.
Densus 88 Antiteror kemudian menggeledah rumah Budi di Dukuh Winong RT 002/RW 004, Desa Jatikuwung. "Ada beberapa barang bukti yang diamankan. "Yang jelas barang-barang yang diamankan itu enggak ada kaitannya dengan bahan peledak," cetus Henik.
Sementara itu, pemerintah mengajak para korban dan keluarga mengampuni dan mengasihi para pelaku aksi terorisme yang terjadi di Surabaya.
Itu disampaikan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly saat mengikuti kebaktian di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya, Minggu (3/6) malam.
Gereja itu menjadi sasaran aksi bom bunuh diri pada 13 Mei lalu. "Mari kita mengampuni dan kita kuatkan persaudaraan serta persatuan antarsesama," kata Yasonna. (WJ/FL/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved