Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Densus 88 Tangkap Teroris di Kampus Unri

Sri Utami
03/6/2018 09:25
Densus 88 Tangkap Teroris di Kampus Unri
PENGGELEDAHAN DUGAAN JARINGAN TERORIS RIAU: Tim Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau membawa barang yang mencurigakan dari area penggeledahan di Gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (UNRI) di Pekanbaru, Riau, kemarin. Penggeledahan(ANTARA/RONY MUHARRMAN)

DENSUS 88 Antiteror Polri menemukan bom rakitan di salah satu gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau (Unri), Kota Pekanbaru, kemarin. Petugas menangkap tiga orang tersangka dalam peristiwa tersebut.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan Densus 88 Antiteror menangkap MNZ, 34, warga Lubuk Sakat RT 8/RW 4, Perhentian Raha, Kampar, Riau, di sekitar kampus. "Polisi juga mengamankan dua orang lainnya, yakni RB alias D dan OS alias K. Keduanya sebelumnya ditetapkan sebagai saksi, tetapi dari hasil pemeriksaan, polisi menetapkan keduanya sebagai tersangka," kata Setyo Wasisto, kemarin.

MNZ ialah warga Lubuk Sakat RT 8/RW 4, Perhentian Raha, Kampar Riau, sedangkan RB alias D, 34, ditangkap di Desa Kampar, Kecamatan Kumbang, Kabupaten Kampar. Tersangka OS alias K, 32, ditangkap di kawasan kampus Unri. Ketiga tersangka ini pernah menjadi mahasiswa Unri.

"Mereka memiliki kemampuan membuat bom TATP, membagikan cara pembuatan bom di link grup telegram. Mereka juga diduga menyerukan amaliyah untuk menyerang kantor DPR dan DPRD," lanjutnya.

Dari hasil penggeledahan yang dilaksanakan pukul 13.30 WIB, petugas mengamankan barang bukti berupa bom pipa besi yang sudah menjadi dua, bahan peledak TATP yang sudah jadi, bahan peledak lainnya berupa pupuk KNO3, sulfur, gula, dan arang. Selain bahan peledak, juga ditemukan busur panah 2 buah dan anak panah 8 buah, senapan angin 1 buah, dan granat tangan rakitan.

Rektor bungkam

Rektorat Universitas Riau mendadak melakukan rapat tertutup pasca-Densus 88 Antiteror menggeledah salah satu gedung di kampus fakultas ilmu sosial dan ilmu politik. Belum ada satu pun dari pihak kampus yang bersedia memberikan keterangan terkait peristiwa penggeledahan tersebut.

"Saya lagi briefing, rapat sebentar ya di rektorat. Nanti kita akan memberikan keterangan resmi," ujar Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi, di Pekanbaru, kemarin.

Pembantu Dekan III Fisip Universitas Riau, Suyanto, juga enggan memberikan keterangan. "Nanti Pak Rektor yang memberikan keterangan resmi," ujarnya. (Ant/N-3)

Pada kesempatan berbeda Dekan Fisip Universitas Riau, Safriharto, mengaku terkejut terhadap penggeledahan yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri ini.

Ia mengaku tidak tahu persis penggeledahan yang dilakukan tiba-tiba itu. "Kami terkejut semua. Mohon maaf saya belum bisa memberikan keterangan," ujarnya.

Gedung yang digeledah tersebut merupakan kantor sekretariat bersama seluruh kelembagaan mahasiswa Fisip. Gedung dua lantai itu bernama Gelanggang Mahasiswa Fisip dan baru diresmikan pada 2014.

Ia pun ikut menemani Densus 88 Antiteror saat penggeledahan berlangsung. Safriharto mengatakan gedung tersebut selama ini digunakan secara normal oleh para mahasiswanya dan tidak pernah melihat adanya hal-hal mencurigakan yang dilakukan anak didiknya di gedung tersebut. "Selama ini tidak ada aktivitas mencurigakan di sini. Biasa-biasa saja," tuturnya.

Penggeledahan yang berlangsung selama dua jam ini mendapat perhatian luas ratusan mahasiswa yang sedang kuliah. Penggeledahan turut melibatkan Brimob, Ditreskrimun Polda Riau, serta jajaran Polresta Pekanbaru.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya