Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Aksi Asyik saat Debat Dinilai Negatif

Bayu Anggoro
25/5/2018 08:40
Aksi Asyik saat Debat Dinilai Negatif
( ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

AKSI pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang mengucapkan dan menampilkan kaus bertagar #2019 ganti presiden, mendapat penilaian negatif dari warga Jawa Barat. Berdasarkan hasil survei Ilma Research & Consulting, dari 800 responden, 33,63% menyebut aksi itu kurang tepat dilakukan pada debat kandidat gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat putaran kedua di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jabar, 14 Mei lalu.

Selanjutnya, 16,75% res-ponden menyebut ulah pasangan nomor urut 3 itu tidak tepat. "Yang menilai sangat tepat 2,63%, yang menilai tepat 1,38%. Sisanya tidak menjawab," jelas peneliti Ilma Research & Consulting, Okan Darsyah, di Bandung, kemarin.

Survei itu dilakukan pada 15-20 Mei. Responden dipilih secara acak, tersebar di 80 desa/kelurahan di 27 kabupaten/kota se-Jabar. Dia menjelaskan, adanya keinginan #2019 ganti presiden merupakan suatu hal yang wajar dalam kehidupan berdemokrasi. Namun, tidak tepat jika diungkapkan saat gelaran debat kandidat pilgub. "Jadi, pada konteks saat itu tidak tepat," paparnya.

Sementara itu, masih berdasarkan survei itu, 92% responden mengetahui akan ada pilgub Jabar yang berlangsung pada 27 Juni 2018 mendatang. Bahkan, dari yang mengetahui hal itu, sebanyak 97,75% akan menyalurkan hak pilih. "Yang tidak akan memilih dan belum tahu 1,75%. Mudah-mudahan nanti golputnya rendah," tukasnya.

Dia menilai hal itu mengindikasikan kinerja KPU Jabar cukup baik dalam menyosialisasikan pilgub. "Ini artinya KPU cukup berhasil dalam menginformasikan pilgub ke masyarakat."

Rindu tetap unggul

Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) masih menjadi yang terbaik. Berdasarkan hasil survei Ilma Research & Consulting, kandidat yang diusung Partai NasDem, PPP, PKB, dan Hanura itu akan memenangi ajang itu karena paling banyak dipilih responden, yakni 28,63%.

Pasangan Rindu mengungguli tiga kandidat lainnya, yakni Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (27,88%), Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan (19,50%), dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (5,13%). Adapun sisanya belum mengetahui akan memilih siapa.

Okan mengatakan, selain memiliki elektabilitas yang tinggi, pasangan Rindu pun memiliki popularitas yang baik di mata responden. Ridwan Kamil dikenal 86,8% responden, hanya kalah dari Deddy Mizwar yang dikenal 96,3% responden.

Untuk kategori calon wakil gubernur, Uu berada di peringkat kedua dengan dikenal 42,8% respoden. Calon wakil gubernur yang paling dikenal ialah Dedi Mulyadi dengan 71,6%.

Selain aspek tersebut, menurutnya, pasangan Rindu juga dianggap paling berwibawa oleh 29,38% responden, disusul Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 28,88%, Tubagus Hasanuddin 22,25, dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu 14,75%.

Meski begitu, imbunya, elektabilitas itu masih sangat dimungkinkan berubah. Terlebih, pemilih mengambangnya yang mencapai 18,88%.

Dengan sisa waktu sekitar sebulan lagi, kata dia, pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu masih berpeluang menambah dukungan. Bila mengacu pada penampilan debat kandidat putaran kedua, responden menilai pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan menjadi yang paling baik dengan dipilih 16,63%, disusul Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 15%, Rindu 14,63%, dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu 9,13%.

Pasangan nomor urut 2 itu pun dinilai memiliki program pembangunan dan solusi yang tepat untuk Jabar ke depan. (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya