Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Teroris Berulah Diperintah IS

Faishol Taselan
15/5/2018 07:40
Teroris Berulah Diperintah IS
(Tim Riset MI/L-1/Grafis: CAKSONO)

SETELAH menyasar tiga gereja pada Minggu (13/5), teroris kembali menebar teror dengan menyerang Kantor Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan pelaku masih satu jaringan dan beraksi atas instruksi dari gerombolan Islamic States (IS).

Dengan mengendarai dua sepeda motor bernomor polisi L 6629 NN dan L 3559 G, empat pelaku melakukan bom bunuh diri di gerbang kantor polrestabes. Mereka tewas, sedangkan seorang anak perempuan yang diduga masih keluarga pelaku bisa diselamatkan.

Akibat kebiadaban mereka, empat anggota Polri, yakni Bripda M Maufan, Bripka Rendra, Aipda Umar, dan Briptu Dimas Indra, mengalami luka. Pun dengan enam warga, yaitu Atik Budi Setya Rahayu, Raden Adi Ramadhan, Ari Hartono, Eli Ramida, Ratih Atri Rahman Putri, dan Ainur Rofiq.

Kapolri menjelaskan pelaku di Kantor Polrestabes Surabaya merupakan satu keluarga dan satu jaringan dengan keluarga Dita Upriyanto yang meledakkan bom di tiga gereja sehari sebelumnya. Begitu pula dengan Anton Ferdiantono, terduga teroris yang ditembak mati di Sidoarjo.

"Kita sudah mengidentifikasi kelompoknya, yaitu Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Sudah saya sampaikan motif serangan ini karena ada instruksi dari IS di Suriah yang mendesak dan memerintahkan sel-sel lainnya," ujar Tito di Kantor Polrestabes Surabaya, kemarin.

Dia menerangkan kelompok tersebut beraksi setelah terjadi kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Rabu (8/5). Ulah mereka juga disebabkan sang pemimpin, Aman Abdurahman, ditangkap polisi. "Kerusuhan di mako tidak sekadar akibat makanan tidak boleh (dibawa) masuk, tapi karena ada upaya untuk melakukan pembalasan."

The mother of satan

Menurut Kapolri, kelompok JAD Surabaya beraksi dengan bom berbahan triacetone triperoxide yang sangat dikenal di IS karena mudah didapat dan diramu. "Di kelompok IS disebut the mother of satan karena daya ledaknya tinggi dan sangat sensitif," tutur Tito.

Terkait dengan pelibatan perempuan dalam bom bunuh diri, Kapolri mengatakan itu bukan kali pertama, tapi baru kali ini yang berhasil. Beberapa bulan silam, Polri menggagalkan upaya bom bunuh diri oleh Novi di Jakarta. Sang pelaku ditangkap dalam keadaan hamil lalu dibawa ke Rutan Mako Brimob.

Lain halnya dengan tindakan yang sangat biadab, yakni melibatkan anak-anak seperti yang dilakukan Dita, menurut Kapolri, baru pertama kali terjadi di Indonesia. "IS sudah melakukan itu di Suriah."

Kapolri mengatakan ancaman dari kelompok teroris yang berafiliasi dengan IS di Indonesia masih harus diwaspadai. Apalagi, dari sekitar 1.100 orang yang berangkat ke Suriah, 500 masih tinggal di sana, 103 meninggal, dan sisanya telah dideportasi kembali ke Indonesia.

Untuk menekan ruang gerak kelompok teroris, Tito mengatakan pihaknya akan menggandeng TNI untuk melakukan operasi bersama. Densus 88 Antiteror pun menindak terduga teroris di Jembatan Merah, Surabaya, dan Sukodono, Sidoarjo, kemarin.

"Mereka sudah berencana menyerang beberapa sasaran. Mereka ditindak mulai subuh tadi. Ada yang ditembak mati karena melawan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.

Tim Densus 88 juga menggerebek rumah di Jalan Kapi Sraba XI, Kelurahan Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Di rumah milik pasangan Arifin dan Siti Rohaida itu aparat menyita sejumlah buku, tetapi tidak menemukan bahan peledak.

Pascaserangan bom di Kantor Polresta Surabaya, kemarin, sejumlah pusat perbelanjaan tutup, jalanan yang biasanya macet pun tampak lengang.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo pun meminta masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. "Kami sudah mendapat laporan bahwa situasi sekarang sudah aman dan terkendali," tandasnya. (Tim/Ant/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya