Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Polri Waspadai Teror Susulan

Akmal Fauzi
12/5/2018 07:00
Polri Waspadai Teror Susulan
(Kapolri Jenderal Tito Karnavian -- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

LANGIT mendung terus menggelayuti Markas Komando Brigade Mobil (Brimob) Polri Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Setelah insiden penyanderaan oleh 156 narapidana terorisme di Mako Brimob selama 36 jam yang berakhir dengan gugurnya lima anggota Polri, seorang anggota Polri Brigadir Kepala (Bripka) Marhum Frenje tewas ditikam pelaku bernama Tendi Sumarno (TS), 23. Frenje mengalami luka di perut.

Peristiwa terjadi di Kantor Intel Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Jumat (11/5) dini hari sekitar pukul 02.29 WIB. Awalnya, saat Bripka Marhum mengamati situasi keamanan, ada seseorang tidak dikenal yang mencurigakan di sekitar Mako Brimob Kelapa Dua pada Kamis (10/5) pukul 23.39.

Anggota Intel Brimob itu lalu menggeledah badan TS, tapi tidak ditemukan barang mencurigakan.

Selanjutnya, Bripka Marhum membawa TS menggunakan sepeda motor ke Mako Brimob. Namun, pria itu mendadak menusuk perut korban dengan senjata tajam yang disembunyikan di bawah kemaluannya.

Rekan Bripka Marhum, Briptu Gustri dan Briptu Rahmat Muin, mendengar teriakan korban sehingga anggota Polri itu pun mengambil tindakan tegas terhadap TS.

TS tewas di lokasi kejadian, sedangkan Bripka Marhum gugur seusai menjalani perawatan selama 2 jam di Rumah Sakit Bhayangkara Kepala Dua, Depok.

Tingkatkan pengamanan

Saat menanggapi dua peristiwa tersebut, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan seluruh anggota kepolisian meningkatkan pengamanan terkait dengan sejumlah aksi jaringan teroris.

"Pimpinan Polri sudah meme-rintahkan seluruh jajaran agar meningkatkan pengamanan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di Jakarta, kemarin.

Pemantauan dilakukan untuk mengantisipasi hal yang mengarah pada potensi serangan lanjutan terhadap anggota Polri. "Maksudnya arah untuk melakukan penyerangan terhadap Polri," kata Setyo.

Polri mengungkapkan ada empat terduga teroris yang mencoba menuju Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, untuk membantu para narapidana terorisme yang melakukan kerusuh-an di Mako Brimob pada Kamis (10/5). Keempat orang itu berinisial AM, HG, RA, dan JG. Kepolisian pun bergerak dan menangkap keempat orang tersebut. Dua orang ditembak, satu di antaranya tewas.

Secara terpisah, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan terorisme merupakan kejahatan yang luar biasa. Pemerintah perlu memberikan perhatian ekstra agar peristiwa yang sama tidak terulang. "Itu (insiden di Rutan Mako Brimob) menjadi early warning system (sistem deteksi dini) bahwa kita tidak boleh lengah," kata Willy di Jakarta, kemarin.

Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini meminta Polri mengevaluasi sistem penanganan narapidana tindak pidana terorisme. Dia menilai Polri kecolongan dengan insiden di Rutan Mako Brimob.

"Mengapa insiden ini bisa terjadi di rutan yang berada di kompleks markas satuan elite Polri yang begitu terlatih," kata Jazuli di Jakarta, kemarin. (KG/Put/Ant/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya