Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
SETELAH Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) resmi ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum sebagai partai politik peserta Pemilu 2019, Ketua Umum PKPI, Hendropriyono, justru menyatakan pamit dari dunia politik.
Hendropriyono mengaku sudah cukup berkiprah di dunia politik. Selain itu, alasan lain yang membuat dirinya pensiun dari Ketua Umum PKPI karena faktor usia.
"Saya dapat pengalaman di partai politik, susah payah setengah mati saya baru tahu. Oh, inilah parpol dan pengalaman pertama dan terakhir. Saya pribadi sudah merasa cukup untuk mengabdi di belantika politik nasional," ujarnya di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (13/4).
Ia mengaku baru kali ini dirinya bergabung dengan partai politik, meski ia pernah duduk sebagai menteri pada tiga periode yang berbeda.
Hendropiyono pernah memangku jabatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan pernah menjabat sebagai Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia pada 1996-1998. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) dalam Kabinet Pembangunan VII dan menjabat sebagai menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi Pembangunan.
"Lengkaplah sudah kacamata saya untuk melibat bagaimana bobot dan kualitas penyelenggara negara. Bagaimana bobot kualitas dan martabat kita semua. Saya mohon, karena bulan depan usia saya mau 74, enough is enough. Kalau tidak mau berhenti, jadi nanti diberhentikan oleh Tuhan," tandasnya.
Oleh karena itu, PKPI akan menggelar Kongres Luar Biasa untuk mencari pengganti dirinya. Ia meyakini banyak kandidat yang bisa menggantikan dirinya. Ia berharap calon penggantinya kelak adalah sosok orang yang muda, jujur dan tidak neko-neko.
"Saya turun dan serahkan kepada kongres, supaya PKPI melakukan kongres luar biasa sesegera mungkin dan mencari pengganti saya. Saya harap pengganti saya orang yang masih muda, jujur, lurus dan jangan mau terbawa sogok menyogok, patgulipat, tidak ada itu. Saya juga harapkan kepada semua kader tetap semangat, jujur, bersih dan jangan terbawa arus. Jangan mau di bawa ke sana, ke sini. Pelajaran berharga dan menjalani perjuangan luar biasa seperti hadapi topan dan badai, dan kita sampai akhirnya di seberang sini. Saya sebagai kapten kapal di PKPI, sudah sampai seberang sini," jelasnya.
Adapun, Hendropriyono terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PKPI dalam Kongres Luar Biasa di Jakarta, Agustus 2016. KLB itu dihadiri 33 provinsi dan 498 kabupaten/kota se-Indonesia.
Selanjutnya, dia mengingatkan amanat partai bahwa ada perjuangan untuk memenangkan Joko Widodo sebagai Presiden dalam Pemilu 2019. Mundur dari posisi Ketua Umum PKPI, Hendropriyono mengaku akan mendampingi Jokowi menjalankan tugasnya sebagai Presiden. PKPI akan terus mengoreksi bilamana ada kebijakan pemerintah yang dinilai kurang tepat. Sebaliknya akan mendukung kebijakan yang memang baik bagi masyarakat.
"Kalau 2019 sudah jelas, kami kan sudah declare. Ini kan bukan suara saya, jadi suara dari seluruh kader PKPI Indonesia. Kita mengharamkan oposisi, siapa pun pemerintah yang mengurus rakyat. Menang atau kalah, begitu presiden terpilih oleh rakyat, PKPI tidak mungkin berlawanan," pungkasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved