Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Melirik ICMI-nya Nahdlatul Ulama

16/3/2018 21:05
Melirik ICMI-nya Nahdlatul Ulama
(FOTO ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

KEBERADAAN Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) tak urung menimbulkan pertanyaan.

Bila kembali pada 1990 saat dibentuk organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), pro dan kontra pun menyeruak. Pada waktu itu, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang menggawangi Nahdlatul Ulama (NU) menentang berdirinya ICMI. Gus Dur menganggap ICMI adalah organisasi sektarian.

Kini, NU justru mendirikan organisasi macam ICMI bernama ISNU. Tentu, ada pihak-pihak yang mempertanyakan, bahkan menyerang balik, konsistensi kalangan NU.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) Ali Masykur Musa menjelaskan, masyarakat Islam Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk. Mereka memiliki latar belakang keislaman yang berbeda-beda.

"Seiring dengan berkembangnya zaman, maka sudah saatnya NU harus memiliki organisasi cendekiawan sendiri, dalam hal ini ISNU," kata Ali Masykur Musa seperti dilansir www.nu.or.id di Jakarta, Jumat (16/3).

Di bukunya Hefner, Gus Dur mengecam ICMI karena pada waktu itu pemerintahan Soeharto mendukung pendirian organisasi intelektual tersebut. Gus Dur menilai, ICMI hanya dijadikan alat pemerintah untuk mengontrol kelompok Islam militan. Bagi Gus Dur, ICMI juga merupakan simbol kebangkitan kembali politik sektarian.

Menurut Ali, pendirian organisasi kecendekiawanan adalah sesuatu yang sah-sah saja. Apalagi jika pendirian organisasi tersebut didasari dengan tujuan untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Di Katolik ada ISKA, Kristen ada PIKI, FCHI. Maka dari itu, di NU dibentuk organisasi cendekiawan untuk menampung para sarjana NU," jelas mantan anggota Badan Pengawas Keuangan ini.

"Jika ICMI menyerap cendekiawan yang bukan NU ya silakan karena memiliki kapasitas dan keunggulan masing-masing," tambahnya.

ISNU merupakan badan otonom NU yang dideklarasikan pada 19 November 1999 di Surabaya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya