Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PAKAR komunikasi sekaligus aktivis media sosial Ade Armando menolak menyalahkan platform media sosial dalam berkembangnya ujaran kebencian. Media sosial hanya merupakan alat.
"Karena semuanya berasal dari orangnya, dan kita yang tahu soal adanya perkembangan ujaran kebencian juga tidak boleh diam," ucap Ade saat ditemui dalam Malam Penganugerahan Lomba Esai Intoleransi dan Ekstrimisme di Indonesia, Jakarta, Jumat (9/3).
Ade menyatakan, media sosial memang memiliki algoritma khusus untuk membaca karakter dari penggunannya. Hal itu untuk melihat kebiasaan laman yang diakses, hobi hingga kebutuhan dari masing-masing individu.
Tujuan algoritma tersebut, sebenarnya adalah untuk mempertemukan penjual dan pembeli dalam mekanisme iklan di media sosial. “Benar memang ada yang memanfaatkannya dengan mencekoki orang dengan informasi yang hanya dari satu sisi saja, tapi bukan berarti itu salah platform,” imbuh dia.
Tidak bisa hanya mengandalkan media sosial dalam memerangi ujaran kebencian dan hoaks yang berkembang di platform mereka. Masyarakat diminta untuk tidak bergeming terhadap apa yang mereka temukan.
"Ini masalah di negara maju juga, jadi bukan berarti Indonesia saja yang kewalahan, tapi kita jangan hanya diam dan mengonsumsi saja. Harus lawan," tukas dia. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved