Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
PENYIDIK Polri akan memeriksa siapa pun yang diduga terlibat atau pihak yang pernah bersinggungan dengan kelompok Muslim Cyber Army (MCA).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, penyidik tengah bekerja untuk mengungkap berbagai ujaran kebencian yang dilakukan oleh MCA, termasuk keterlibatan pihak atau partai yang diduga terlibat.
"Tapi semua harus ada bukti kuat. Sekarang penyidik sedang bekerja," ujarnya di Jakarta, Jumat (2/3).
Dia menuturkan terkait dengan pamflet one day workshop cyber dakwah yang diduga digagas oleh kelompok MCA, dengan salah satu narasumber Ahmad Heryawan, hal tersebut masih diselidiki.
"Tentunya akan diselidiki semua yang terkait, semua yang ada kaitannya akan dimintain keterangan. Tolong dikasih waktu," tegasnya.
Di sisi lain Wakil Ketua DPR Fadli Zon melaporkan dugaan fitnah dan informasi bohong ke Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta. Fadli melaporkan akun Twitter komposer musik Ananda Sukarlan atas tuduhan fitnah yang dilakukan oleh akun tersebut.
"Saya datang ke sini untuk melaporkan penyebaran hoaks dan fitnah kepada saya dan Pak Prabowo. Ini saya kira bagian dari upaya kita mendukung (pemberantasan hoaks)," terangnya.
Fadli mengungkapkan, akun Twitter Ananda Sukarlan melakukan penyebaran informasi bohong yakni foto dengan keterangan bohong. Dalam foto yang disebarkan Ananda Sukarlan terpampang foto Fadli bersama Prabowo Subianto makan dengan seorang pemuda.
Keterangan foto tersebut mengatakan, Fadli dan Prabowo sedang makan siang dengan administrator penyebar hoaks dalam kelompok Muslim Cyber Army (MCA).
Padahal, menurutnya, foto tersebut menyambut pendukung gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bernama Eko yang berjalan kaki dari Kota Madiun, Jawa Timur, saat pilkada lalu.
"Kami menyambut di Jakarta dan setelah ada acara juga dengan saudara Anies-Sandi, waktu itu kita ajak makan. Saya yang membawa di mobil saya juga waktu itu saudara Eko," tukas Fadli.
Eko dalam foto tersebut lanjut Fadli tidak terlibat dalam pelanggaran hukum apa pun. Selain Ananda, Fadli juga melaporkan sejumlah akun lainnya yang dinilainya telah membuat informasi bohong.
"Ada akun namanya Lambe Turah, kemudian yang ada lagi akun yang pertama membuat itu, ada beberapa," tambahnya.
Selanjutnya laporan tersebut diterima SPKT Bareskrim Polri, dengan nomor LP 301/III/2018/Bareskrim tertanggal 2 Maret 2018. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved