Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PROYEK peningkatan jalan nasional di Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), terus dikebut pengerjaannya. Sekarang pengerjaan jalan antara Tunggara hingga Sigaluh telah mencapai lebih dari 60%. Targetnya, pada akhir tahun jalan sepanjang 8,3 kilometer (km) tersebut dapat rampung. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banjarnegara M Arqom Al Fahmi mengungkapkan pengerjaan jalan nasional dilaksanakan pemerintah pusat. “Jadi, selain adanya peningkatan jalan sepanjang 8,3 km tersebut, jalan nasional antara Sigaluh dan Susukan sepanjang 59 km juga terus dicek. Kalau nantinya pengerjaan jalan sepanjang 8,3 km tersebut rampung, lebar jalan bakal menjadi 7 meter dengan bahu jalan sekitar 1,7 meter,” jelasnya, akhir pekan lalu.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan ruas jalan nasional memang bukan menjadi kewenangan pemkab. Namun, karena itu ada di wilayah Banjarnegara, pihaknya secara rutin bakal melakukan pengawasan. “Bupati itu mendapat instruksi dari Presiden dan Gubernur (Jawa Tengah) supaya terus melakukan pemantauan pengerjaan nasional di wilayahnya,” tegas Budhi. Sementara itu, Pemkab Bone Bolango sudah bisa melakukan pekerjaan pembangunan akses jalan Tulabolo-Pinogu, yang berlokasi di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), setelah ada payung hukumnya.
“Pemkab Bone Bolango hendak merintis dan membangun infrastruktur jalan Tulabolo-Pinogu di wilayah TNBNW di Kecamatan Suwawa Timur dan Kecamatan Pinogu. Tapi awalnya terkendala karena melalui jalur hutan lindung dan minta izin dulu ke Kementerian Kehutanan. Tapi sekarang sudah memiliki payung hukum karena ada kesepakatan tertulis,” tutur Bupati Bone Bolango Hamim Pou, seperti dilansir Antara, Selasa (15/8). Sebelumnya telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama Pemkab Bone Bolango dengan Balai TNBNW yang tertuang pada PKS Nomor 1801/BTNBNW-1/2017 dan Nomor 100/PKS/08/Pem.KS/VIII/2017. Penandatanganan langsung dilakukan antara Bupati Bone Bolango Hamim Pou dan Kepala Balai TNBNW Noel Layuk Allo.
Bupati Hamim mengatakan pembangunan jalan Tulabolo-Pinogu itu memang tidak mudah karena harus menanti ada payung hukumnya. Padahal, pembangunan jalan sangat diperlukan warga di Kecamatan terpencil Pinogu yang hingga saat ini tidak ada akses transportasi.
Bupati juga mengakui bahwa anggarannya masih relatif kecil karena APBD Bone Bolango yang terbatas tentu harus dibagi-bagi dengan beberapa skala prioritas lainnya. Namun, Bupati berkeinginan dengan adanya payung hukum untuk peningkatan jalan Tulabolo-Pinogu, akan banyak hal yang dikerjakan, apalagi PKS ini berlaku jangka waktu 10 tahun. Untuk itu, Bupati berharap kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bone Bolango dan TNI agar bisa segera bekerja untuk pembangunan peningkatan jalan Tulabolo-Pinogu tersebut. (LD/OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved