Headline

Istana minta Polri jaga situasi kondusif.

Megawati Ingatkan Tentara tidak Boleh Berpolitik

Golda Eksa
21/7/2017 19:16
Megawati Ingatkan Tentara tidak Boleh Berpolitik
(MI/Adam Dwi)

PRESIDEN ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI untuk tidak ikut berpolitik. Namun, TNI boleh memiliki wawasan tentang politik, apalagi jika kaitannya dengan ancaman proxy war, perang siber, biokimia, dan lain sebagainya.

"Beda loh, jangan salah. Saya selalu ditanya bolehkah militer itu berpolitik, kepolisian itu berpolitik? Tidak boleh," ujar Mega saat memberikan Ceramah Pembekalan Calon Perwira Remaja TNI Tahun 2017, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (21/7).

TNI dan kepolisian, lanjut Mega, sedianya tidak boleh ikut berpolitik. Alasannya karena mereka sudah bersifat eksklusif, yakni diberikan senjata oleh negara untuk menjalankan fungsi dan perannya dalam menjaga pertahanan NKRI.

Menurutnya, tantangan dalam menjaga NKRI yang kini dihadapi bukan hanya berasal dari luar negeri saja, tetapi ikut pula dari dalam negeri, seperti radikalisme, terorisme, serta disintegrasi. Beruntung potensi perpecahan itu tidak terjadi karena TNI tetap solid menjalankan fungsi dan perannya.

Lebih jauh, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menjelaskan, persoalan lain terkait ancaman terhadap negara, semisal perang teknologi, perang mata uang, serta perang yang menggunakan narkoba atau candu yang bertujuan melemahkan daya juang bangsa, termasuk perang ideologi yang merongrong Pancasila, tetap harus diwaspadai.

Mega yang hadir dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Idelogi Pancasila (UKP PIP) juga mengingatkan tentang pentingnya pemahaman otentik atas sejarah perjuangan bangsa. Sejatinya pemahaman tersebut tidak dilupakan atau ditinggalkan.

Pada kesempatan itu, Mega menjelaskan bahwa salah satu dasar terpenting dalam sejarah kemerdekaan ialah ketika Badan Persiapan Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) menerima secara aklamasi usulan Bung Karno, yaitu menjadikan Pancasila sebagai dasar negara.

"Karena satu pun dari kita tidak boleh memiliki tujuan yang berbeda dalam konteks tujuan negara. Saat saya menjadi Presiden, ancaman disintegrasi berada di depan mata."

Ia menambahkan, bangsa Indonesia patut bersyukur dengan penetapan hari lahirnya Pancasila melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Artinya, keseluruhan filsafat, nilai, dan makna otentik dari tiap sila Pancasila dapat dimaknai secara utuh oleh seluruh masyarakat.

Pancasila ditegaskan Mega merupakan jiwa dan kepribadian bangsa. Bahkan, dengan Pancasila itu pula pemerintah bertanggung jawab untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. TNI ialah tulang punggung utama dalam menjaga soliditas kekuatan pertahanan.

"Tetaplah bersama rakyat, menyatulah dalam kekuatan rakyat. Di situlah sesungguhnya kekuatan kalian untuk menjadi prajurit TNI akan kalian temukan, karena rakyat adalah sumbermu. Selamat kepada taruna dan taruni calon perwira remaja, saya bangga kepada kalian," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya