Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Korban Persekusi Meningkat

Whisnu Mardiansyah
01/6/2017 17:36
Korban Persekusi Meningkat
(Ilustrasi)

PERSEKUSI atau perburuan terhadap orang-orang yang dianggap menghina suatu kelompok, kian marak. Jumlah korban yang mengalami intimidasi ini terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Southeast Freedom of Expression Network (SAFEnet) mencatat, jumlah korban akibat tindakan persekusi terus meningkat per 27 Januari hingga 31 Mei 2017. Koalisi antipersekusi menemukan 59 kasus.

"Bulan Mei yang paling tinggi kasus persekusi aksi ini semakin meluas," kata Damar Juniarto, koordinator SAFEnet di kantor LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (1/6).

Tindakan persekusi, kata dia, meliputi dua elemen. Tindakan persekusi sangat tidak manusiawi yang bertujuan untuk menimbulkan penderitaan baik psikis maupun fisik. Lalu, tindakan persekusi dengan tindakan yang sistematis dan meluas.

"Persekusi jelas mengancam demokrasi karena sekelompok orang mengambil alih negara untuk menetapkan seseorang bersalah dan melakukan penghukuman tanpa melalui proses hukum," jelas Damar.

Jika dibiarkan, persekusi akan menebarkan ketakutan dan menjadi teror yang melumpuhkan fungsi masyarakat sebagai ruang untuk saling berbicara. Seharusnya, masyarakat menyikapi dewasa dalam perbedaan berpendapat.

"Berdebat secara damai untuk melakukan hal itu kebebasan berpendapat adalah syaratnya," tutur dia.

Seperti diwartakan sebelumnya, satu dari puluhan korban persekusi yang paling tenar adalah seperti yang menimpa Fiera Lovita, seorang dokter di Kota Solok, Sumatera Barat.

Fiera diberondong banyak ancaman setelah mengunggah status di laman Facebook-nya. Lantas, kelompok tertentu yang merasa tersinggung dengan unggahan itu memprovokasi massa agar segera mencari Fiera supaya bersedia menghapus pernyataan, sekaligus meminta maaf. MTVN/E-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya