Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Bijaksana Sikapi Intoleransi

12/5/2017 07:55
Bijaksana Sikapi Intoleransi
(ANTARA/FENY SELLY)

UMAT Buddha diajak untuk membalas budi kepada negara dan bangsa dengan prinsip esho funi, yaitu kesatuan manusia dan lingkungan.

"Keadaan manusia dan masyarakat saat ini kacau. Kekacauan bersumber dari jiwa yang keruh. Apakah tanah ini akan menjadi tanah yang suci atau kotor, bergantung pada jiwa kita," ujar Biksu Ryozo Tozawa dari Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia seusai memimpin upacara Waisak 2561 BE/2017 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (11/5).

Upacara Waisak itu diikuti lebih dari 10 ribu umat Buddha dari dalam dan luar negeri. Perayaan ditutup dengan ritual mengelilingi candi tiga kali searah jarum jam.

Rangkaian perayaan dimulai sejak Senin (8/5) berupa prosesi pengambilan air di Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung, serta pengambilan api abadi dari Mrapen, Kabupaten Boyolali.

Pada Rabu (10/5), dilakukan prosesi pindapata di Kota Magelang, yakni umat memberi sumbangan kepada para biksu serta pradakshina atau kirab umat dari Candi Mendhut menuju Borobudur.

Malam harinya, umat melaksanakan upacara Waisak dan dilanjutkan dengan menerbangkan 1.999 lampion dari Taman Aksobhya di kompleks Candi Borobudur.

Direktur Urpendik Agama Buddha Kementerian Agama RI Supriadi mengatakan perayaan Waisak tahun ini bertema Meningkatkan kesadaran menjadi kebijaksanaan.

Artinya, setiap orang memiliki potensi yang harus dikelola sehingga tercipta suasana rukun.

Perayaan juga berlangsung di Candi Muaro Jambi, Jambi; Wihara Sanghyang Agung Jati di Cilacap, Jawa Tengah; dan Gedung FKUB, Kupang, NTT. (TS/SL/LD/PS/PO/Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik