Pelaku Penyiraman Novel Teridentifikasi

POLISI hingga saat ini belum berhasil menangkap pelaku penyiraman air keras ke penyidik KPK Novel Baswedan.

Namun, Wakil Polri Komjen Syafruddin menyebut sudah ada titik terang terkait dengan penyelidikan kasus itu.

Pelaku telah teridentifikasi.

"Sudah ada titik terang. Saya sudah berkali-kali mengatakan bahwa investigasi, selidiki, ungkap secepatnya," ujar Syafuddin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/4).

Namun, ia tidak merinci maksud pernyataannya tersebut.

Menurutnya, kewenangan menyampaikan perkembangan penyidikan kasus itu berada di Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan.

"Tidak bisa diungkapkan di sini. Kapolda Metro yang punya tugas itu," tuturnya.

Sebelumnya, polisi mencurigai dua orang yang diduga terlibat penyiraman air keras terhadap Novel.

Namun, dua orang itu ternyata seorang informan polisi dan mata elang. Sejauh ini polisi telah memeriksa 19 saksi dengan barang bukti cairan air keras.

Novel disiram dengan air keras oleh orang tak dikenal seusai salat subuh kompleks rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa (11/4).

Karena kejadian itu, mata Novel mengalami gangguan dan harus rawat ke rumah sakit di Singapura.

Meskipun tengah menjalani perawatan intensif, Novel tetap mengikuti perkembangan kasus yang ditangani KPK saat ini.

"Novel mendengar dan mengikuti perkembangan KPK dan penanganan kasus KTP-E," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Menurutnya, kondisi mata Novel terus membaik. Pertumbuhan jaringan kornea di mata kanan sudah terjadi.

"Pertumbuhan selaput putih di mata sebelah kiri masih lambat," ujar Febri.

Novel, kata Febri, berharap pelaku penyiraman itu segera diungkap agar kasus serupa tidak terulang terhadap pihak yang berjuang melawan korupsi.

"Novel berharap pelaku penyerangan dan mastermind dari teror itu dapat diungkap seterang-terangnya," tuturnya.

Febri juga mengatakan Novel mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia yang memberikan perhatian dan dukungan kepadanya.

"Diucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan rakyat Indonesia," katanya. (Mal/Cah/P-3)