Jumat 06 Maret 2020, 08:10 WIB

Melawan Kurva

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group | Podium
Melawan Kurva

Dok.MI/Ebet
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group

 

ISU virus korona sudah pasti memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Semua negara sudah mengoreksi target pertumbuhan mereka. Singapura bahkan berani mengatakan pertumbuhan ekonomi mereka mungkin bisa minus 0,5% atau paling optimistis hanya bisa tumbuh 1,5%.

Oleh karena itu, semua negara langsung membuat kebijakan yang mendahului untuk melawan kurva yang akan menurun. Federal Reserve AS memotong tingkat suku bunga 0,5% untuk menjaga gairah investasi.

Memang, isu virus korona tidak bisa lagi membuat kita bekerja business as usual. Ini merupakan kondisi luar biasa karena penyebarannya terjadi ke banyak negara di dunia. Berbagai event besar dunia bahkan dibatalkan. Inilah yang menuntut kita bekerja ekstra keras dan tidak biasa-biasa.

Pertanyaannya, sudahkah kita bersikap seperti itu? Presiden Joko Widodo ketika berbicara di depan jajaran Kementerian Perdagangan Rabu lalu pantas untuk bicara keras. Kita masih bekerja dengan sikap seperti biasa, seakan tidak sedang menghadapi kondisi menekan.

Kita hanya bekerja sesuai prosedur dan tidak terlihat ada unsur kegentingan yang sedang dihadapi. Akibatnya, tidak ada upaya untuk bekerja lebih cepat daripada biasanya. Semua pekerjaan yang masuk ditangani biasa-biasa, bahkan cenderung ditunda esok hari untuk diselesaikan.

Padahal, menurut Presiden, bahan baku impor itu bagi industri sesuatu yang tidak bisa ditunda-tunda. Bahkan barang modal pun sesuatu yang harus ditangani cepat karena berkaitan dengan jadwal instalasi dan operasional industri itu sendiri. Waktu adalah uang, time is money, bukan menjadi sikap.

Kita tentu paham pejabat negara itu tidak boleh berpindah gegabah dalam bekerja. Kecepatan tentunya tidak harus berlawanan sikap saksama. Niatan untuk bekerja tuntas dan tidak menunda-nunda pekerjaan itulah yang lebih dibutuhkan dari pejabat pemerintah sekarang ini.

Coba saja setiap pejabat melihat surat masuk yang datang ke meja mereka. Berapa lama waktu yang kemudian dibutuhkan untuk menjawab surat yang mereka terima dan kemudian diteruskan ke pejabat di atasnya sampai selesai?

Seorang pengusaha asal Thailand sampai kebingungan dengan prosedur perizinan yang harus ia hadapi. Sudah sembilan bulan ia mencoba mengurusnya, tetapi sampai Maret ini belum ada kepastian. Ketika sampai di kementerian pun masih ada tujuh meja yang harus dilewati dan tidak jelas berapa lama waktu yang sebenarnya dibutuhkan di setiap meja.

Di tingkat teknis, Republik ini butuh lebih banyak orang seperti Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil. Ia cepat memahami bidang tugas yang diembannya dan setiap ada masalah selalu solutif. Istilah yang sering dipergunakan pengusaha antara 'ya atau tidak' itu jelas. Tidak pernah jawabannya 'atau' yang berarti mengambang.

Kita harus mendobrak kelambanan ini karena dunia dibayangi resesi. Kalau situasi dunia masih seperti sekarang hingga enam bulan ke depan, perekonomian dunia akan terpuruk sangat dalam. Kita harus berbuat sesuatu agar kegiatan usaha bisa terus berjalan sehingga semua orang masih memiliki pekerjaan.

Berbagai rencana investasi harus didorong untuk segera direalisasikan. Ini justru harus menjadi kesempatan agar kita bisa memanfaatkan momentum ketika isu virus korona kelak berakhir. Produksi yang dihasilkan bisa langsung masuk ke pasar global karena industri kita sudah siap.

Demikian pula di bidang pariwisata. Penurunan kunjungan wisatawan mancanegara justru harus dipakai untuk mempercantik diri agar ketika orang bisa lagi bepergian, mereka memilih Indonesia sebagai tempat kunjungan pertama.

Semua persiapan itu bisa memberi manfaat kepada banyak warga untuk tetap mempunyai pekerjaan. Apabila investasi bisa berjalan sesuai rencana, banyak orang yang bisa terlibat dalam pembangunan. Ketika investasi itu selesai, banyak juga orang yang bisa bekerja di dalamnya.

Cara berpikir untuk mau memperlancar dan mempercepat dari para pejabat kita itulah yang dibutuhkan sekarang ini. Kondisi krisis yang sedang kita hadapi ini membutuhkan sikap get things done. Bahkan semua kita dituntut untuk mau berpikir out of the box karena kita sedang menghadapi tantangan dunia yang tidak biasa.

Baca Juga

Antara

Komjak: Polemik Dakwaan Korporasi Kasus Jiwasraya Hanya Perbedaan Cara Pandang

👤Tri Subarkah 🕔Rabu 18 Agustus 2021, 21:37 WIB
Putusan sela belum masuk substansi pokok perkara. Putusan itu tidak berpengaruh pada substansi pembuktian pokok perkara,"...
MI/Koresponden

Kasus Bansos Bandung Barat, KPK Selisik Peran Hengky Kurniawan

👤Dhika Kusuma Winata 🕔Rabu 28 Juli 2021, 12:12 WIB
Wakil Bupati Bandung Barat yang menjadi Plt Bupati Hengky Kurniawan diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus...
 MI/Susanto

Mayoritas Kader Demokrat Dukung Pemecatan Marzuki Alie Cs

👤 Putra Ananda 🕔Minggu 28 Februari 2021, 17:19 WIB
Ketua DPP Partai Demokat Dede Yusuf menjelaskan bahwa pemecatan 7 kader tersebut merupakan langkah yang paling...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya