Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

LIPI Jajaki Sabu

14/4/2016 04:22
LIPI Jajaki Sabu
(Ilustrasi)

INDONESIA saat ini memiliki sekitar 160 jenis ular dengan 30 sampai 40 di antaranya tergolong ular berbisa. Ironisnya, hingga kini baru ada satu jenis serum antibisa ular (Sabu) yang diproduksi di dalam negeri.

Kepala Laboratorium Herpetologi (Amfibi dan Reptil) Puslit Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amir Hamidy mengatakan Sabu hanya bisa untuk mengobati bekas gigitan tiga jenis ular, yaitu Naja sputatrix (kobra), Bungarus fasciatus (welang), dan Calloselasma rhodostoma (ular tanah).

“Jenis ular itu banyak sekali. Di Papua yang hampir 90% ularnya hidup di darat belum ada satu pun Sabu, akhirnya impor dari Australia dengan harga Rp65 juta pervial (satu ampul),” ujarnya saat Seminar Pembekalan Ekspedisi Bioresources Indonesia 2016 di Cibinong, Jawa Barat, Rabu (13/4).

Untuk itu, jelas Amir, di masa depan, LIPI akan terus menjajaki dan mendalami penelitian mengenai produksi Sabu di Indonesia,mengingat tidak semua gigitan dari berbagai jenis ular bisa diobati dengan satu serum yang sama.

Diperlukan perilaku khusus ketika tergigit ular. “Umumnya bisa menyebabkan kerusakan saraf, jantung, dan juga sel sitotoksin. Penanganannya pun sudah tidak lagi dengan cara diikat seperti dulu,” ucapnya.

Menurut Tri Maharani, Spesialis Emergency Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, tindak penanganan awal yang mesti dilakukan ialah imobilisasi gerak korban. Hal itu dimaksudkan agar tidak terlalu banyak terjadi pendarahan. Meskipun demikian, sambungnya, bisa ular tidak bekerja di dalam pembuluh darah. Namun, yang terpenting, penanganannya harus dilakukan secara cepat dan tepat, sehingga korban masih dapat ditolong dengan bantuan medis.

“Kita bisa liat tanda-tan-danya. Kalau neurotoksin, mata korban biasanya sangat mengantuk, sesak napas, serta nyeri berlebihan bahkan muntah-muntah,” jelasnya. Namun sayang, sebut Tri, biasanya rumah sakit maupun tenaga medis tidak memperhatikan jenis ular yang menggigit. Sabu sering kali dipakai untuk mengobati gigitan semua jenis ular. (Mut/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik