Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Keselamatan Berkendara masih Terabaikan

(Mus/S-4)
08/12/2016 01:00
Keselamatan Berkendara masih Terabaikan
(ANTARA)

JALANAN Indonesia masih jadi momok ancaman yang banyak memakan korban jiwa. Berdasarkan data Korlantas Polri tahun lalu, ada 26.495 orang meninggal di jalanan akibat kecelakaan. Adapun untuk sepeda motor yang terlibat kecelakaan pada 2015 mencapai 124.544 unit, dengan jumlah kecelakaan mencapai 98.970 kasus. "Sayangnya sebagian besar korban kecelakaan ialah usia produktif dan banyak melibatkan anak-anak di bawah 17 tahun. Jumlah kecelakaan perlu ditekan, antara lain perlu kampanye agar anak-anak di bawah umur tidak diberi kesempatan mengendarai kendaraan, khususnya sepeda motor," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada acara Indonesia Road Safety Awards (IRSA) 2016 yang digelar Adira Insurance di Jakarta, Rabu (7/12).

Budi pun mengapresiasi ajang IRSA itu sebagai acara untuk menginisiasi pemerintah kota/kabupaten dalam mengurangi angka kecelakaan di jalan. "Kriteria penilaian dalam penganugerahan di event ini sudah memenuhi kriteria aspek keselamatan di jalan," ucap Budi. Direktur Utama Adira Insurance Indra Baruna mengatakan kerugian materi akibat kecelakaan setiap tahun mencapai Rp272 miliar dan jika ditambah kerugian nonmateri, total kerugian Rp250 triliun.

"Maka itu, event ini mengacu lima pilar dalam Rancangan Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan, terdiri dari manajemen keselamatan jalan, jalan berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, perilaku pengguna jalan berkeselamatan, serta penanganan pra dan pascakecelakaan." Dia menjelaskan beberapa kota dan kabupaten dianugerahi penghargaan di beberapa kategori sebagai yang terbaik pada bidang keselamatan berlalu lintas.

Kota Surabaya ditetapkan sebagai pemenang utama untuk kategori kota dengan penduduk di atas 1 juta jiwa dan meraih penghargaan untuk pilar satu hingga lima dalam RUNK Jalan. Kemudian Kota Balikpapan ditetapkan sebagai pemenang utama untuk kota dengan penduduk di bawah 1 juta jiwa dan memborong gelar kota terbaik untuk seluruh pilar dalam RUNK Jalan. Selanjutnya, untuk kategori kabupaten berpenduduk di atas 1 juta jiwa diraih Jepara dengan terbaik untuk pilar manajemen keselamatan jalan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, dan perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan.

Adapun untuk pilar penanganan pra- dan pascakencelakaan terbaik diterima Kabupaten Cirebon. Sementara itu, Kabupaten Pekalongan memperoleh gelar sebagai pemenang utama kabupaten dengan jumlah penduduk di bawah 1 juta jiwa untuk manajemen keselamatan jalan, kendaraan berkeselamatan, serta perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan. Untuk pilar jalan yang berkeselamatan dan penanganan pra-dan pascakecelakaan diraih Kabupaten Gunungkidul.

Penyuluhan
Adapun untuk kategori khusus sebagai kota/kabupaten dengan peningkatan indeks keselamatan jalan terbaik diraih Kota Tangerang Selatan, serta kota/kabupaten dengan inovasi program keselamatan jalan terbaik diraih Kabupaten Jepara. Kota Semarang meraih kota atau kabupaten pada upaya meningkatkan jumlah pengguna angkutan umum terbaik, dan Jakarta Pusat meraih gelar dalam peningkatan mutu sarana pejalan kaki.

Kabag Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Kombes Indra Gautama mengatakan kepolisian dan berbagai pihak terus berupaya menekan angka kecelakaan, khususnya anak di bawah umur yang berkendara. Di antaranya, menanamkan budaya tertib berlalu lintas pada anak usia dini, bekerja sama dengan Kemendikbud untuk memasukkan materi kecelakaan di jalan pada kurikulum pendidikan, serta penyuluhan kepada masyarakat untuk membatasi anak-anak dalam berkendara.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya