Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
DI tengah masih lesu penjualan mobil, Mercedes Benz membuat langkah besar. Perusahaan otomotif asal Jerman itu menggelar pameran seluruh produk mobil penumpang premium mereka dalam Star Expo. Itu merupakan pameran tunggal pertama yang digelar Mercedes-Benz. “Awareness pasar sangat bagus, dan bahkan gaungnya sampai keluar Jakarta dengan banyaknya pengunjung dari luar Jakarta yang sengaja datang,” ujar Deputy Director Sales Operation and Product Management Mercedes-Benz Karitanto Hardjosoemarto, di Jakarta, Rabu (30/11).
Mercedes-Benz menggelar pameran yang beda dengan pameran otomotif sebelumnya. Mereka menggabungkan unsur gaya hidup dengan digelarnya peragaan busana di sela-sela acara pameran. Penggabungan itu ternyata mendapat antusias dari pengunjung. “Selain itu, talk show dan closing party juga meriah. Peminat test drive juga sangat banyak, selama lima hari event berlangsung mulai 23 November-27 November di Ciputra Artpreneur Jakarta,” papar Karitanto. Ia pun mengaku puas dengan gelaran tersebut karena tujuan dari penyelenggaraan event tercapai dan hasil penjualan yang melebihi ekspektasi awal. Jumlah penjualan lebih dari 100 unit dalam lima hari dengan tipe yang paling banyak terjual adalah C Class dan nilai transaksi melampaui angka Rp100 miliar,” ungkap Karitanto.
Bukan hanya Mercedes Benz seri C Class, segmen SUV yang dimiliki Mercedes-Benz juga laris manis. Pada pameran itu, SUV terjual sekitar 34% dari total penjualan. Hal itu sejalan dengan rencana Mercedes Benz untuk memperkuat segmen SUV di antara portofolio produk dengan menjadikan 2016 sebagai tahunnya SUV. “Kami masih ingin memperkuat segmen SUV dengan tidak melupakan segmen sedan sebagai kekuatan kami di pasar,” ujar Karitanto lagi. Pada pameran tersebut, Mercedes Benz menghadirkan 30 tipe unit mobil yang meliputi New Generation Compact Cars, jajaran lengkap SUV Mercedes-Benz, Luxury MPV, Mercedes-Benz Dream Cars, serta kendaraan berperforma tinggi dari Mercedes-AMG.
Total kendaraan yang dibawa ke dalam pameran ini sebanyak 52 unit, termasuk 16 unit kendaraan yang disediakan untuk test drive di arena yang didesain khusus untuk mengeksplore kelebihan tiap-tiap kendaraan. “Mercedes-Benz tidak hanya menyediakan kendaraan-kendaraan penumpang berkualitas bagi para konsumen kami, tetapi kami juga menawarkan pengalaman terbaik bagi konsumen kami sehingga mereka dapat merasakan line up produk kami secara lengkap yang mewakili prinsip The Best or Nothing kami,” ujar President and CEO Mercedes-Benz Distribution Indonesia Roelof Lamberts.
Ekshibisi dan pameran
Produsen mobil premium lainnya asal Jerman puntak mau kalah. Corporate Communications Department BMW Group Indonesia Jodie O’tania mengatakan BMW juga sering melakukan ekshibisi dan pameran produk untuk mendongkrak penjualan. “Dari konsepnya itu berubah-ubah. Di tahun ini kita ada innovation festival yang menggabungkan inovasi dengan ekshibisi untuk konsumen. Jadi, tidak sekadar memamerkan kendaraan, tetapi membawa inovasi perkembangan produk kami. Selain itu, kita juga selalu lakukan banyak roadshow di diler BMW.” Penjualan yang diraih dari event-event ekshibisi, lanjut Jodie, cukup baik dan tidak terlalu berbeda hasil penjualannya dengan pameran seperti GIIAS.
“Penjualan di GIIAS bagus karena memang orang yang datang itu mau beli mobil, jadi dari penjualannya cukup tinggi.” Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan bahwa memang salah satu alternatif untuk mendongkrak angka penjualan ialah dengan melakukan perkenalan produk-produk yang diperlukan masyarakat serta memperbaiki jaringan penjualan dengan melakukan event-event di luar pameran besar. “Tapi itu tergantung kebijakan perusahaan. Kalau dianggap memungkinkan dan bisa mendorong penjualan, maka perlu dilakukan. Event di luar pameran besar yang bisa memicu minat masyarakat untuk membeli mobil,” tuturnya.
Saat ini penjualan mobil diakuinya memang masih lesu. Meskipun daya beli masyarakat sebenarnya relatif baik dan ekonomi Indonesia juga tumbuh positif di kisaran 5%, masyarakat masih menahan untuk membeli mobil. “Penjualan sampai Oktober hampir 900 ribu unit, atau masih di kisaran 870 ribuan. Kita belum tahu penjualan di November dan Desember berapa? Tetapi saya harapkan masih akan sesuai dengan target kami, yaitu di angka 1,05 juta unit,” harap Kukuh. (S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved