Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
INDUSTRI otomotif dunia terus berkembang menuju ke area yang melebihi mobilitas atau beyond mobility. Konsekuensinya, berbagai macam teknologi mutakhir yang mendorong kendaraan menjadi penunjang kehidupan, bukan lagi hanya sebagai alat transportasi mulai bermunculan.
Salah satu pertimbangan utama ialah mobil yang rendah emisi. Karenanya, saat ini di dunia mulai diberlakukan standar emisi Euro4 hampir di semua negara. Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok global yang juga punya peran jadi eksportir pun segera menerapkan standar emisi Euro4 di sisa tahun ini.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, mengatakan, dengan aplikasi Euro4, pasar ekspor Indonesia seharusnya bisa bertambah dan membuat kapasitas produksi yang baru 59% tergunakan, bisa digenjot maksimal memenuhi kebutuhan dalam negeri dan eskpor.
"Industri otomotif Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan volume ekspor dengan diimplementasikannya Euro4 yang akan berikan dampak positif pada efisiensi jalur produksi kendaraan," kata Nangoi kepada saat membuka Konferensi Otomotif Indonesia ke-13 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa (7/8).
Selain kesiapan menyongsong Euro4 dan penerapan bauran minyak sawit 20 % terhadap solar atau biodiesel B20, Nangoi mengingatkan, Indonesia harus siap untuk menyambut era baru teknologi berkendara yang mengarah pada kendaraan elektrik (EV). Pabrikan otomotif dunia pun mulai merintis kendaraan elektrik tersebut.
"Karenanya supaya bisa melakukan transisi industri mengikuti tren global, perlu adanya dukungan kuat pemerintah dan swasta untuk mengelola daya kompetisi global dan keberlangsungan industri. Pemerintah bisa dengan menelurkan regulasi terkait yang berhubungan dengan efisiensi energi, sementara sektor swasta menyiapkan teknologi yang sesuai," ujarnya.
Bersama dengan industri manufaktur otomotif dan Perguruan Tinggi, pemerintah memang mulai menjajaki penggunaan energi listrik aebagai bahan bakar kendaraan. Bahkan, dalam peta jalan revolusi industri 4.0 telah dosebutkan bahwa pada 2025, sebanyak 20% produk manufaktur otomotif, haruslah berupa kendaraan elektrik.
Direktur Jenderal Industri Metal, Mesin, Transportasi dan Elektrik Kementerian Perindustrian, Harjanto, mengatakan, pemerintah telah menelurkan program untuk menghasilkan kendaraan rendah karbon emisi (LCEV) yang bertujuan untuk mengurangi karbon sesuai dengan amanat COP21 Paris, Perancis.
Ada 3 kategori emisi yang sedang dikaji oleh pemerintah saat ini, diantaranya adalah mesin pembakaran internal (ICE) rendah karbon, teknologi hybrid (HEV dan PHEV), dan penggunaan listrik murni untuk kendaraan yang dipastikan tanpa emisi karbon (BEV dan FCEV.
"Kami sudah bekerja sama dengan Mitsubishi Motor Corporations untuk sosialisasi kendaraan elektrik dan saat ini sedang menjalankan riset menyeluruh bekerja sama dengan Toyota dan Universitas. Skema perpajakan baru sebagai insentif juga tengah kami siapkan untuk kalangan industri," kata Harjanto.
Di sisi lain, pabrikan bergerak maju dalam memproduksi mobil listrik. Contoh saja Wuling Motors yang pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 memboyong E100. Mobil mungil tersebut merupakan mobil listrik murni yang ada sudah beroperasi di Tiongkok.
"Kami ingin memperkenalkan mobil dengan teknologi listrik yang kami punya kepada masyarakat Indonesia menyambut era kendaraan elektrik. Untuk bisa dipasarkan di Indonesia, kami masih menunggu regulasi dari pemerintah," ujar Brand Manager Wuling Dian Asmahani.
Ada pula pabrikan yang memperkenalkan mobil konsep berbahan bakar listrik dengan dilengkapi teknologi kecerdasan buatan. Salah satunya ialah PT. Toyota Astra Motor dan Lexus Indonesia. Dua pabrikan yang berada di bawah naungan yang sama itu sama-sama memperkenalkan mobil konsep canggih.
Toyota memperkenalkan i-Series yang berbahan bakar listrik dengan tiga model kendaraan, yaitu i-Concept, i-Ride, dan I-Walk. Sementara saudara mudanya, Lexus memperkenalkan moblil listrik konsep yang bisa mempebarui fiturnya secara otomatis, Lexus LS+. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved