Lagi,Persib Curi Perhatian Dunia

TIM sepak bola Indonesia asal Jawa Barat, Persib Bandung, kembali menyita perhatian dunia setelah sekali lagi merekrut pemain dengan label kelas dunia. Setelah mendaratkan eks bintang Chelsea, Michael Essien, kini giliran mantan pemain West Ham United, Carlton Cole, yang berlabuh ke Kota Kembang. Alhasil, media-media internasional seperti Dailymail dan the Sun pun tertarik memberitakan kabar itu. Dailymail menuliskan headline bahwa Cole bersatu dengan mantan rekannya di Chelsea, Essien, meski keduanya tidak pernah bermain bersama. Di sisi lain, the Sun menyebut bergabungnya dua eks pemain Liga Primer Inggris itu merupakan proyek ambisius tim untuk menjuarai kompetisi Liga 1 musim ini.

Cole akan dikontrak Persib selama satu musim dengan opsi perpanjangan kontrak. Untuk nilai bayaran yang diterima sang pemain, manajemen Persib dan agen sang pemain memilih merahasiakannya. "Saya tidak dapat membeberkannya," jelas agen Cole, Matteo, melalui pesan singkat. Kendati demikian, banderol penyerang 33 tahun itu dipastikan lebih murah daripada Essien mengingat status Cole hanya pemain asing biasa, bukan marquee player. Sejumlah berita menyebut harga yang harus dibayar Persib untuk Cole mencapai Rp5 miliar.

Dengan hadirnya Cole yang berposisi sebagai penyerang, Persib kini memiliki tiga striker setelah Sergio van Dijk dan Tantan Talidzna. "Saya senang ternyata Persib klub besar di sini. Punya pendukung yang banyak dan fanatik," kata Cole dalam sesi tanya jawab dengan wartawan di Bandung, kemarin. Setelah memperkenalkan Cole, Persib juga menggelar latihan dengan pusat perhatian mengarah pada Essien. Sejak pertama kali tiba di lapangan, Essien langsung menjadi pusat perhatian ribuan bobotoh yang menyaksikan latihan kali ini. Essien yang bermain bersama timnas Ghana di tiga edisi Piala Dunia lebih banyak tersenyum pada latihan perdananya bersama Persib. Terlebih, bobotoh selalu memberi tepuk tangan dan pujian setiap kali pemain berusia 34 tahun itu menyentuh bola. Pemain bertinggi badan 180 cm itu pun sesekali melambaikan tangan ke arah bobotoh sebagai balasan sambutan.

Lima pemain
Rencana PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang akan menggunakan lima kali pergantian pemain di kompetisi Liga 1 dipertanyakan keabsahannya. Jika didasarkan pada aturan permainan terbaru untuk 2017/2018 yang dirilis The International Football Association Board (IFAB) pada Maret lalu, FIFA sejatinya tidak melarang penggunaan aturan pergantian pemain lima kali dalam satu pertandingan. Namun, khusus untuk kompetisi di level tertinggi, aturan itu tidak diperkenankan. Kebijakan itu memang belum masuk keputusan final, tapi aturan tersebut tentu membuat rencana PSSI melakukan perubahan tak biasa ini dapat terganjal.

Terlebih, PSSI seharusnya mengikuti aturan FIFA jika tujuan akhir kompetisi ini ialah berkiprah di level lebih tinggi seperti Liga Champions Asia atau Piala AFC. "Kalau juaranya (Liga 1) ikut kompetisi AFC, seharunya mengikuti regulasi AFC dan FIFA. Kalau tidak, ya itu jadi wewenang operator," tukas pengamat sepak bola, Tommy Apriantono. (BY/R-4)