Pelajaran Penting untuk para Junior

PARA pebulu tangkis junior harus mengalami kenyataan pahit di kejuaraan Dutch Junior Open 2017.

Alih-alih membawa pulang gelar ke Tanah Air, mereka bahkan tidak mampu melaju ke final.

Sebanyak empat wakil Indonesia harus puas hanya sampai di semifinal setelah dikalahkan lawan masing-masing.

Di tunggal putri, Choirunnisa dihentikan unggulan pertama Yeo Jia Min asal Singapura dengan skor 13-21, 12-21.

"Saya tampil kurang sabar dan banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama di pembukaan. Sebetulnya lawan tidak terlalu berbahaya," kata pebulu tangkis yang akrab disapa Nisa itu.

"Kalau melihat hasil undian, target awal saya tidak mau muluk-muluk dulu, yang penting main maksimal," sambung pemain asal klub Mutiara Cardinal Bandung itu.

"Ini adalah pertandingan internasional pertama saya hingga ke Eropa, di sini saya bisa melihat seperti apa lawan-lawan saya, terutama pemain-pemain Eropa yang baru saya lihat langsung. Banyak pengalaman yang saya dapat, jadi bisa mengukur target seberapa yang harus dikejar," ujarnya.

Nasib serupa dialami pasangan ganda putra Yeremia Rambitan/Rinov Rivaldy.

Mereka gagal mengatasi perlawanan ganda putra Taiwan, Su Li Wei/Ye Hong Wei, dengan skor 24-22, 18-21, 19-21.

Pasangan yang baru diduetkan, Serena Kani/Jauza Fadhila Sugiarto, di ganda putri, juga tidak mampu berbuat banyak saat menghadapi wakil Korea Selatan yang juga unggulan ketiga, Kim Min-ji/Ah Yeong- seong. Serena/Jauza menyerah 16-21, 15-21.

Sementara itu di ganda campuran, Rinov yang berpasang-an dengan Angelica Wiratama juga belum dapat memenuhi target.

Keduanya dikalahkan wakil Jepang, Yunosuke Kubota/Rin Iwanaga, dengan skor 21-14, 14-21, 14-21.

Sesuai jadwal, setelah mengikuti kejuaraan Dutch Junior Open 2017, para atlet langsung menuju Berlin, Jerman, untuk tampil di ajang German Junior Open 2017 yang berlangsung pada 9-12 Maret. (Badmintonindonesia.org/Mln/R-2)