Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Bonus Menanti para Pesilat

Ghani Nurcahyadi
08/12/2016 02:40
Bonus Menanti para Pesilat
(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

PENCAPAIAN pesilat Indonesia di kejuaraan dunia pencak silat, terutama pada disiplin tanding, mengalami peningkatan. Pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali, para pesilat Indonesia di nomor tanding mampu mencapai final di 10 kelas dari 18 kelas yang dipertandingkan. Sebanyak 7 dari 10 pesilat yang berlaga pada babak semifinal, Rabu (7/12), sukses merebut tiket ke final ajang terbesar Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) itu.

Raihan itu melengkapi pencapaian tiga pesilat sehari sebelumnya yang sukses merebut tiket ke final. Partai final disiplin tanding akan berlangsung hari ini sekaligus menutup kejuaraan dunia pencak silat. Ketujuh pesilat yang menggenapi raihan tersebut yakni Firdhana Wahyu Putra (kelas I putra), Eka Yulianto (G putra), Nirmalasari Oktaviani (B putri), Galang Tri Widya Putra (B putra), Iqbal Chandra Pratama (D putra), Hanifah Yudani Kusumah (C putra), dan Sarah Tria Monita (C putri).

Pencapaian 10 pesilat merebut tiket final melebihi pencapaian kejuaraan dunia tahun lalu yang meloloskan lima pesilat ke final. Kepala Bidang Kepelatihan Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI) Taslim Azis mengatakan pihaknya memang berharap kali ini pesilat pada disiplin tanding bisa lebih menyumbangkan banyak medali ketimbang pesilat pada disiplin seni (TGR).

"Sekarang sudah enam putra dan empat putri pesilat Indonesia yang masuk ke final, tinggal bagaimana mereka fokus saja terhadap gerakannya dan mewaspadai gerakan lawan. Pada disiplin tanding ini, perkembangan silat di negara lain sangat terasa jika dibandingkan dengan disiplin TGR," kata Taslim di sela-sela kejuaraan dunia. Pelatih Indonesia Abbas Akbar juga mengungkapkan optimismenya tim silat Indonesia bisa mempertahankan juara umum.

Gelar juara itu, menurutnya, akan menjadi pencapaian perdana tim kepelatihan nasional yang baru saja beralih dari Indro Catur Harjono ke Rony Saefullah. Optimisme merebut medali emas juga diutarakan Iqbal, pesilat dari Perguruan Tapak Suci yang di semifinal mengalahkan juara dunia dari Thailand Poorntheb Poolkaev, dengan kemenangan TKO di ronde ketiga. Ia menegaskan target untuk bisa menjadi juara umum tidak akan membebaninya dan tetap bertarung dengan lepas saat laga final nanti.

Di final kelas D putra, Iqbal akan berhadapan dengan Razak Bin Ghazali dari Malaysia. "Saya belum pernah bertemu dengan lawan saya yang satu ini dan belum sekali pun melihat bagaimana pertarungannya. Modal utama saya di partai final nanti hanyalah keyakinan saja untuk bisa mengalahkan lawan seperti saat melawan juara dunia."

Bonus menanti
Di sisi lain, PB IPSI juga menyiapkan apresiasi berupa bonus bagi tim silat Indonesia jika mampu mempertahankan gelar juara umum. Manajer tim silat Indonesia Andi Iwan Aras memgatakan pihaknya telah menyiapkan bonus yang menarik bagi tim silat Indonesia jika mampu mempertahankan juara umum. Namun, ia belum mau mengungkap bentuk dan besaran bonus yang akan diberikan. "Atensi khusus atau bonus kepada mereka yang berhasil menjadi juara pasti ada, lah. Soal penghargaannya seperti apa, masih kami pertimbangkan. Insya Allah bonusnya menarik," kata dia. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya