Pembalap Tim Pishgaman Kuasai Etape 2

(Wdo/YH/R-3)
05/10/2015 00:00
Pembalap Tim Pishgaman Kuasai Etape 2
(MI/SUSANTO)
PEMBALAP tim Pishgaman Giant mendominasi etape 2 Tour de Singkarak (TdS) 2015. Dalam lomba sejauh 140 kilometer dari Pariaman menuju Danau Singkarak, Kabupaten Solok, pembalap tim asal Iran tersebut merebut dua posisi teratas. Pembalap Iran Amir Zargari menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 3 jam 27 menit 22 detik. Rekan setim Zargari yang juga asal Iran berada di posisi kedua terpaut 1 detik. Posisi ketiga ditempati pembalap Jepang yang memperkuat tim Brigdestone Anchor Cycling, Sho Hatsuyama, yang membukukan waktu 3 jam 27 menit 32 detik.

Dengan kemenangan tersebut Zargari berhak atas kaus kuning tanda pemimpin lomba. Hatsyuyama meraih kaus polkadot sebagai raja tanjakan. "Kemenangan ini berkat kerja sama tim. Dengan kerja sama yang bagus, kami bisa mendapatkan hasil bagus," kata Zargari. Di etape 2, para pembalap Indonesia memang tidak mampu mengimbangi ketangguhan pembalap asing. Tidak satu pun pembalap Indonesia yang masuk posisi 10 besar. Hasil terbaik didapat Aiman Cahyadi. Pembalap tim Pegasus Continental tersebut finis dalam 3 jam 34 menit 33 detik.

Walau demikian, hasil tersebut membuat Aiman meraih kaus putih dan merah-putih tanda pembalap tercepat Asia Tenggara dan Indonesia. "Lawan sangat berat. Apalagi, jalur lomba menanjak. Jadi, saya hanya berusaha untuk tidak tertinggal jauh," ungkap Aiman. Di sisi lain, dampak kebakaran lahan dan hutan di beberapa wilayah Sumatra mulai dirasakan para pembalap. Di etape 2 itu, kabut asap menjadi salah satu 'lawan' yang harus dihadapi pembalap. Memasuki Solok, kabut asap membuat jarak pandang terbatas hanya sekitar 300 meter-400 meter.

Kondisi tersebut membuat para pembalap harus ekstra hati-hati terutama saat jalan menurun selepas kawasan Panorama. "Untuk jarak pandang, kabut asap memang tidak terlalu mengganggu. Namun, saya memang sedikit mengalami sesak napas," kata Aiman yang mengaku sempat tersedak karena asap. Hari ini lomba akan dilanjutkan dengan etape 3 dari Sijunjung menuju Dharmasraya sejauh 184,5 kilometer. Seperti etape 2, etape terpanjang di kejuaraan berhadiah total Rp2,5 miliar itu juga terancam gangguan asap.

Di sepanjang etape ini terdapat tiga titik sprint, yaitu pada Km 23,5, tepatnya di depan Kantor Dinas Pendidikan Sijunjung. Selanjutnya, di Km 105 tepatnya di Pulau Punjung, dan yang ketiga di Km 148 atau di depan Pasar Koto Baru. Selain jarak pandang, kabut asap membuat kualitas udara masuk kategori berbahaya. Menurut BMKG Kotatabang, kadar PM10 mencapai 488 ug/m3 atau di atas level berbahaya 420 ug/m3.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya