Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

La Liga Bersiap Kehilangan El Clasico

AFP/Ash/X-5
29/9/2015 00:00
La Liga Bersiap Kehilangan El Clasico
Presiden Pemerintah Regional Catalonia Artur Mas (tengah) bertepuk tangan di depan para pendukungnya seusai pemilihan umum regional di Barcelona, Spanyol, Minggu (27/9).(AFP/JORGE GUERRERO)

KEMENANGAN telak gerakan prokemerdekaan membuat mimpi buruk La Liga mendekati kenyataan.

Barcelona terancam dikeluarkan dari liga terbaik di Spanyol itu mengingat Catalonia hampir pasti akan segera memproklamasikan diri sebagai negara sendiri.

Seusai pemilu regional, Minggu (27/9), gerakan separatis Junts pel Si mengklaim kemenangan mutlak. Tidak kurang 62 dari 135 kursi yang tersedia di parlemen diklaim telah disegel gerakan yang dipimpin Artur Mas itu.

Meskipun demikian, mereka masih kurang enam kursi lagi jika ingin memunculkan isu referendum.

Junts pel Si amat mungkin bakal berkoalisi dengan partai pendukung kemerdekaan lainnya, CUP, yang memperoleh 10 kursi di pemilu.

Jika itu jadi terwujud, Mas sudah menyiapkan skenario pemisahan Catalonia dari Spanyol dalam kurun 18 bulan mendatang.

Hal tersebut berimbas ke masa depan Barcelona plus Espanyol di La Liga yang terancam didepak karena bukan lagi klub asal 'Negeri Matador'.

"Klub Catalan tidak bisa bermain di La Liga (jika Catalonia merdeka) karena itu melanggar aturan. Satu-satunya daerah non-Spanyol yang boleh berkompetisi di La Liga hanya Andorra," tandas Presiden La Liga Javier Tebas, pekan lalu.

Dengan keluarnya Barcelona, laga El Clasico yang mempertemukan mereka dengan Real Madrid dipastikan musnah.

Liga Primera pun bisa rugi besar karena pemasukan hak siar televisi yang saat ini didominasi Barca-Madrid sebanyak lebih dari 50%.

Meskipun demikian, para pemain Barcelona sepertinya tidak terusik dengan ancaman tersebut.

Mereka tetap memberikan hak suara di hari pemilihan kemarin, amat mungkin ikut mendukung kemerdekaan terlepas dari sikap klub yang memilih terlihat netral.

Gerard Pique yang beberapa kali vokal menyuarakan dukungannya terhadap Catalonia datang ke tempat pemungutan suara bersama putra sulungnya.

Sementara itu, pelatih Barcelona, Luis Enrique, yang bukan warga asli Catalonia, datang sendirian ke TPS dan menentukan pilihan.

'Hari ini, Catalan menentukan masa depannya. Saya sudah menggunakan hak pilih. Hidup Catalan!', kicau Enrique di akun Twitter meski kemudian dihapusnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya